TIMES JAKARTA, JAKARTA – Angka korban tewas akibat gempa bumi hebat tiga kali berturut-turut berkekuatan 6,2 SR, 5,2 SR dan 4,7 SR di Afghanistan, Minggu malam, melejit menjadi lebih dari 500 orang dan lebih dari 1000 orang lainnya terluka.
"Gempa bumi ini mengguncang dua provinsi di wilayah Afghanistan timur," kata sejumlah pejabat Afghanistan seperti dilaporkan Reuters, Senin siang.
Menurut laporan itu, polisi terus berusaha keras mencari korban selamat diantara reruntuhan bangunan, sementara helikopter juga sibuk mengangkut para korban luka ke tempat yang lebih aman.
Dilansir The Economic Times, Kementerian Dalam Negeri yang dikuasai Taliban itu juga mengonfirmasi jumlah tersebut siang ini, dan disampaikan pula tim penyelamat berlomba mencapai daerah terpencil yang hancur.
Gempa bumi ini telah menghancurkan beberapa kota di Provinsi Kunar dan Nangarhar di dekatnya, dan meninggalkan kerusakan yang sangat luas.
Gempa BUMI ini terjadi di kedalaman 10 km (6,2 mil), menurut GFZ, dan getarannya juga terasa di beberapa wilayah India, termasuk Delhi-NCR.
Organisasi Ilmiah Independen dan penyedia informasi gempa bumi waktu nyata EMSC pada X mengatakan, bahwa gempa bumi terjadi di 28 km barat laut Basawul di Afghanistan pada waktu setempat (pukul 23:47:36).
Lebih dari 500 orang dipastikan tewas dan sedikitnya 1.000 orang terluka setelah gempa berkekuatan 6,0 skala Richter melanda Afghanistan timur tadi malam .
Getaran gempa menghantam serangkaian kota pada pukul 11.47 malam di provinsi Kunar dekat perbatasan Pakistan yang berpusat 17 mil timur laut kota Jalabad di Nangarhar.
Ratusan orang tewas dan terluka di distrik Nur Gul, Soki, Watpur, Manogi dan Chapadare.
Otoritas kesehatan yang dipimpin Taliban di Kabul mengatakan mereka masih mengonfirmasi angka pasti korban yang resmi sementara mereka berupaya menjangkau daerah-daerah terpencil.
Jalalabad adalah kota perdagangan yang ramai karena kedekatannya dengan negara tetangganya, Pakistan dan merupakan titik perbatasan utama antar kedua negara.
Meskipun jumlah penduduknya sekitar 300.000 jiwa menurut wilayah administrasinya, wilayah metropolitannya diperkirakan jauh lebih besar.
Sebagian besar bangunannya merupakan bangunan rendah, sebagian besar terbuat dari beton dan bata, sementara daerah pinggirannya terdiri dari rumah-rumah yang terbuat dari bata lumpur dan kayu. Banyak yang konstruksinya buruk.
Jalalabad juga memiliki pertanian dan peternakan yang cukup luas, termasuk buah jeruk dan padi, dengan Sungai Kabul mengalir melalui kota tersebut.
Gempa berkekuatan 6,3 SR sebelumnya pernyataan melanda Afghanistan pada 7 Oktober 2023, diikuti oleh gempa susulan yang kuat. Pemerintah Taliban memperkirakan setidaknya 4.000 orang tewas waktu itu. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |