TIMES JAKARTA, JAKARTA – Kuasa Usaha Kedutaan Besar Pakistan untuk Indonesia, Roshan Lal, menegaskan bahwa negaranya selalu terbuka untuk berunding dengan India guna menyelesaikan ketegangan terkait krisis Kashmir terkini antara kedua negara.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (8/5/2025), Roshan menyatakan bahwa Pakistan konsisten mendorong penyelesaian konflik melalui jalur diplomasi. "Kami selalu menawarkan India untuk menyelesaikan masalah melalui negosiasi, melalui proses damai,” tegas Roshan.
Meski ancaman perang tidak bisa diabaikan, Roshan menekankan bahwa Pakistan tidak pernah memicu eskalasi dan selalu mengutamakan penyelesaian di meja perundingan.
Menurutnya, akar konflik antara kedua negara adalah sengketa Kashmir yang belum terselesaikan. Perdamaian antara Pakistan dan India tidak akan tercapai tanpa penyelesaian masalah Kashmir. Ia juga mendesak komunitas internasional untuk memahami pentingnya resolusi damai atas isu tersebut.
Roshan membantah klaim India tentang keberadaan kamp teroris di Pakistan, menyebutnya sebagai tuduhan tanpa bukti. Ia mengungkap bahwa serangan India baru-baru ini menargetkan wilayah sipil di Pakistan, termasuk masjid, yang menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai 60 lainnya.
Pada Selasa (6/5/2025) lalu, India meluncurkan serangan rudal ke sejumlah kota di Pakistan dan wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan. Kedutaan Pakistan menyatakan bahwa serangan tersebut melanggar hukum internasional dan Piagam PBB. Pakistan berhak membalas sesuai Pasal 51 Piagam PBB, tetapi menegaskan komitmennya untuk tidak memicu ketegangan lebih lanjut.
Ketegangan antara kedua negara yang sama-sama memiliki senjata nuklir itu, semakin memanas setelah serangan di wilayah Kashmir India pada 22 April lalu yang menewaskan 26 orang. India menuduh Pakistan terlibat, namun Pakistan membantah keterkaitan tersebut.
Roshan menegaskan bahwa Pakistan siap berdiskusi untuk mencegah konflik lebih luas lagi. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Faizal R Arief |