https://jakarta.times.co.id/
Berita

Pernyataan Palsu Israel Saat Mengebom RS Nasser di Gaza

Rabu, 27 Agustus 2025 - 10:38
Pernyataan Palsu Israel Saat Mengebom RS Nasser di Gaza Para demonstran berkumpul dalam solidaritas dengan para jurnalis yang tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza, dalam sebuah protes yang diselenggarakan oleh Sindikat Jurnalis Gaza, di Kota Gaza. (FOTO: Arab News/AFP)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Pernyataan palsu dan keji, itulah yang tergambar dari pernyataan Pemerintah Gaza terhadap Israel yang mengaku menyerang kamera Hamas saat mengebom Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada hari Senin (25/8/2025) dan membunuh enam jurnalis dari berbagai media Internasional itu.

Israel mengeluarkan pernyataan bahwa mereka menyerang kamera anggota Hamas. Padahal itu adalah kamera para jurnalis yang sedang menjalankan tugasnya di Rumah Sakit Nasser.

Pemerintah Gaza pun membantah alasan Israel saat membantai para jurnalis itu.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, serangan udara tersebut jelas-jelas menghantam lantai empat Kompleks Medis Nasser, yang kemudian diikuti oleh serangan kedua saat ambulans tiba untuk mengevakuasi korban luka dan korban tewas. Dalam aksi keji itu Israel membunuh sedikitnya 21 orang, termasuk 5 jurnalis. 

Kantor Media Pemerintah di Gaza membantah pernyataan militer Israel tentang pembantaian yang dilakukannya di Kompleks Medis Nasser di Khan Yunis itu yang mengakibatkan kematian 21 orang, termasuk lima wartawan yang sedang bekerja untuk berbagai media internasional, termasuk Al Jazeera.

Tadi malam, kantor tersebut mengeluarkan pernyataan melalui Telegram untuk menanggapi klaim tentara Israel yang menyatakan bahwa mereka mengebom kamera yang dipasang oleh Hamas untuk memantau pergerakan pasukannya di daerah tersebut, dan bahwa enam dari para jurnalis itu disebutkan anggota Hamas.

"Israel telah menyajikan berita palsu tentang pembantaian itu, dengan mengklaim bahwa serangan udara itu menargetkan kamera di dekat kompleks tersebut, padahal serangan itu jelas diarahkan ke fotografer Reuters, Hossam al-Masry, yang meninggal dunia dalam pengeboman itu," tegas kantor Pemerintah Gaza.

Ditambahkan, bahwa Israel menerbitkan daftar enam korban itu dengan mengklaim bahwa mereka teroris. Padahal beberapa diantaranya meninggal dunia di luar Kompleks Medis Nasser.

Kantor Pemerintah Gaza menekankan, bahwa mereka yang berada di tangga rumah sakit pada saat pengeboman jelas-jelas diketahui nama dan profesinya, dan tidak sedang dicari.

Pernyataan pemerintah menjelaskan bahwa setelah serangan pertama terhadap rumah sakit, personel pertahanan sipil dan jurnalis bergegas menyelamatkan yang terluka, namun kemudian Israel sengaja menyerang kali kedua terhadap mereka.

Sementara itu, Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania mengeluarkan pernyataan yang membantah pernyataan tentara Israel mengenai nama sejumlah korban itu.

Observatory mengatakan mereka telah mendokumentasikan bahwa Israel telah membunuh Omar Abu Taym dan Mohammed Abu Haddaf sehari sebelum menyerang jurnalis di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis.

Ia menambahkan bahwa kamera yang diklaim telah dibom oleh tentara Israel adalah milik fotografer Reuters Hossam al-Masry, yang meninggal dalam  serangan pertama.

Sebelumnya pada hari Selasa, militer Israel merilis hasil dari apa yang digambarkannya sebagai penyelidikan awal terhadap penargetan Kompleks Medis Nasser, dengan mengatakan bahwa Kepala Staf Eyal Zamir telah memerintahkan penyelidikan untuk diselesaikan guna mengklarifikasi beberapa hal.

Pengeboman tersebut menyebabkan meninggalnya juru kamera Al Jazeera, Mohammed Salama, juru kamera Reuters Hossam al-Masry, kontributor Associated Press (AP), Mariam Abu Daqqa, kontributor NBC News, Moaz Abu Taha, dan Ahmad Abu Aziz, yang bekerja untuk Quds Feed dan outlet media lainnya.

"Pembunuhan jurnalis di Gaza seharusnya menggemparkan dunia," kata juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, Thameen Al-Kheetan. "Bukan diam membisu, melainkan bertindak, menuntut akuntabilitas dan keadilan," tambahnya.

Menurut statistik terbaru dari kantor media pemerintah di daerah kantong Palestina tersebut, Sejak dimulainya perang genosida di Gaza pada Oktober 2023, Israel telah membunuh 246 jurnalis. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.