https://jakarta.times.co.id/
Berita

Gus Baha Ajak Manusia Waspada terhadap Krisis Bumi

Selasa, 15 Juli 2025 - 19:30
Gus Baha Ajak Manusia Waspada terhadap Krisis Bumi Ulama tafsir Al-Qur’an asal Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (FOTO: dok. Kemenag for TIMES Indonesia)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Ulama tafsir Al-Qur’an asal Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, mengajak umat Islam dan umat manusia secara umum untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi bumi. 

Gus Baha menekankan bahwa Al-Qur’an sudah memberi peringatan tentang potensi krisis ekologis yang dapat mengancam kehidupan.

Hal itu disampaikan Gus Baha dalam International Conference on Islamic Ecotheology for the Future of the Earth (ICIEFE) 2025 yang digelar di Jakarta.

Konferensi ini menjadi bagian dari rangkaian Peaceful Muharam 1447 H yang digelar Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama.

Menurut Gus Baha, peringatan Allah dalam surah Al-Mulk ayat 16–17 menunjukkan bahwa manusia tidak boleh merasa aman sepenuhnya terhadap stabilitas bumi. Ia menafsirkan kata tamūr sebagai gerakan bumi yang tiba-tiba dan mengguncang.

“Di semua tafsir, kata tamūr diartikan sebagai at-taḍrību wa-tartafi‘u fawqakum, yaitu bumi yang bergelombang dan menggeliat di atas kalian,” katanya dikutip TIMES Indonesia, Selasa (15/7/2025).

Ia menambahkan, ancaman juga bisa datang dari langit, sebagaimana dalam ayat lain yang menyebut potensi terjadinya ḥāsib, yaitu benda-benda langit yang jatuh dan membahayakan bumi.

“Kita ini sangat bergantung pada kestabilan kosmik dan geologis. Jangan merasa aman secara mutlak,” ujar Gus Baha.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya memahami sistem bumi yang telah diatur sedemikian rupa oleh Tuhan, termasuk kemampuannya dalam menyerap dan mengalirkan air. “Kalau bumi mengisap semua air, lalu kamu tidak menemukan air, kamu bisa apa?” katanya.

Menurut Gus Baha, ayat-ayat tersebut mengandung pesan spiritual agar manusia lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam mengelola alam. Tafsir Al-Qur’an, katanya, bukan hanya teks keagamaan, tetapi juga panduan ekologis yang sarat dengan peringatan dan hikmah.

Konferensi ICIEFE 2025 menjadi ruang refleksi untuk membangun pemahaman ekoteologi Islam yang kontekstual dan inklusif. Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari Deklarasi Istiqlal 2024 yang menegaskan pentingnya Pancasila sebagai fondasi etika bumi dan solidaritas ekologis lintas iman.

Digelar selama 14–16 Juli 2025, konferensi ini diikuti oleh unsur pemerintah, akademisi dalam dan luar negeri, tokoh agama, aktivis sipil, media, pelajar dari pesantren dan universitas, hingga komunitas lingkungan. (*)

Pewarta : Ahmad Nuril Fahmi
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.