https://jakarta.times.co.id/
Berita

Quraish Shihab Ungkap Perbedaan Masyarakat Timur dan Masyarakat Barat

Rabu, 04 Oktober 2023 - 15:02
Quraish Shihab Ungkap Perbedaan Masyarakat Timur dan Masyarakat Barat Quraish Shihab di acara Konferensi Agama dan Perubahan Iklim Asia Tenggara, yang diadakan oleh Majelis Hukama Muslimin, di Grand Ballroom, Jakarta. (FOTO: Moh Ramli TIMES/Indonesia)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Cendekiawan muslim sekaligus anggota Majelis Hukama Muslimin, Prof Quraish Shihab membeberkan cara pandang yang berbeda antara masyarakat Timur dan masyarakat Barat dalam menyikapi persoalan kehidupan.

Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan di acara Konferensi Agama dan Perubahan Iklim Asia Tenggara, yang diadakan oleh Majelis Hukama Muslimin, di Grand Ballroom, Jakarta, Rabu (4/10/2023).

Menurutnya, masyarakat masyarakat Timur lebih mengendapkan rasa dari pada rasionalitas. Sementara masyarakat Barat sebaliknya, yakni mengendepankan rasionalitas dari pada rasa.

"Secara umum orang berkata bahwa masyarakat Timur dikenal sangat mengedepankan rasa. Sedangkan Barat mengedepankan rasio," katanya.

"Kita di Timur atau tepatnya kami di Indonesia, apabila ditanyai pandangan tentang sesuatu, seringkali memulai jawabannya dengan kalimat 'saya rasa'. Sedangkan di Barat memulainya dengan kalimat 'saya pikir'," jelasnya.

Menteri Agama Indonesia pada Kabinet Pembangunan VII juga menyampaikan, dari cara pandang itu, di masyarakat Timur lahir banyak tokoh yang hebat. Antara lain seperti Nabi Musa, Nabi Isa, hingga Nabi Muhammad SAW.

"Di Timur lahir dan berkembang aneka hikmah. Di Timur lah lahir tokoh-tokoh yang sangat arif dan bijaksana," jelasnya.

Di masyarakat Barat juga, lanjut dia, atas pandangannya melahirkan banyak tokoh-tokoh filosof besar. Seperti Aristoteles, Plato, dan sebagainya.

"Semuanya mengedepankan dan mengandalkan akal. Secara umum dikatakan bahwa akal menuntut pembuktian logika untuk menetapkan sesuatu," katanya.

Quraish Shihab mengatakan, jangan pernah menduga bahwa filsafat yang mengandalkan akal tak bisa berjalan seiring dengan rasa dan iman.

"Keduanya kita butuhkan secara bersamaan dalam perjalanan hidup kita. Ilmu yang dihasilkan oleh akal yang jernih memberi kekuatan menerangi jalan kita. Sedangkan iman yang dihasilkan oleh hati menumbuhkan harapan dan dorongan bagi jiwa kita," ujarnya.

Dalam acara Konferensi Agama dan Perubahan Iklim Asia Tenggara, yang diadakan oleh Majelis Hukama Muslimin tersebut, hadir pula beberapa tokoh asal Indonesia. Antara lain seperti Jusuf Kalla (JK), Lukman Hakim, hingga Tuan Guru Bajang (TGB). (*)

Pewarta : Moh Ramli
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.