TIMES JAKARTA, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya menyampaikan bahwa laki-laki dan perempuan itu setara. 

“Tidak laki-laki dan perempuan, semua setara,” ucap Gus Yahya pada acara Do'a dan Sholawat Menyambut Hari Lahir (Harlah) ke-101 NU dan Harlah ke-78 Muslimat NU di stadion utama Gelora Bung Karno (GBK). 

Gus Yahya mengatakan, di antara para jamaah Muslimat NU yang hadir di stadion utama GBK, tidak sedikit hadir Ibu Nyai dengan para santri-santrinya yang duduk bersama para jamaah lainnya. 

 Muslimat NU yang hadir di acara Do'a dan Sholawat Menyambut Harlah ke-101 NU dan Harlah ke-78 Muslimat NU. (FOTO: Fahmi/TIMES Indonesia)

“Para Bu Nyai rela duduk sama rendah dengan jamaah Muslimat NU. Ini pertanda semua yang hadir di sini adalah setara,” kata Gus Yahya. 

Sebagai organisasi islam yang sudah berumur lebih dari 1 abad, Gus Yahya mengungkapkan bahwa NU sudah sejak lama memberikan ruang kepada para perempuan. 

“Sejak 8 tahun berdirinya NU para ibu-ibu atau Bu Nyai sudah diberikan ruang bahkan untuk berpidato saat muktamar ke-8 di Menes Banten,” ungkap Gus Yahya. 

Menurutnya, untuk mewujudkan negara yang kuat, ibu-ibu adalah kunci karena perempuan adalah tiang negara. “Demi kuatnya NKRI, demi terangkatnya martabak, demi cita-cita NU, Ibu-ibu Muslimat siap menopang bersama kejayaan negara,” ujarnya. 

“Muslimat kuat Indonesia kuat, Ibu-ibu Muslimat memperkuat Indonesia. Selamat ulang yahun ke-78 Ibu-ibu Muslimat NU,” tandas Gus Yahya. (*)