TIMES JAKARTA, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Cesium-137 telah menyelesaikan proses dekontaminasi terhadap 22 pabrik yang tercemar zat radioaktif di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten. Sebanyak 558,8 ton material terkontaminasi berhasil dipindahkan untuk mengamankan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLH sekaligus Ketua Bidang Mitigasi Satgas Cs-137, Rasio Ridho Sani, Kamis (30/10/2025) menegaskan komitmen perlindungan masyarakat. "Untuk melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat, kegiatan dekontaminasi di luar pabrik, terutama di zona merah, termasuk pemukiman, lapak, dan lahan kosong, secara intensif terus dilakukan oleh Satgas," jelas Rasio.
Proses dekontaminasi pabrik dilakukan oleh KBRN Gegana Polri dengan supervisi BRIN dan Bapeten, memungkinkan fasilitas industri tersebut segera beroperasi kembali. Kontaminasi di zona merah disebabkan oleh penggunaan limbah peleburan logam (slag) terkontaminasi yang dimanfaatkan masyarakat sebagai material urukan.
Dari 12 lokasi teridentifikasi di zona merah, lima lokasi telah berhasil didekontaminasi oleh tim Nubika Zeni TNI-AD dan KBRN Gegana Brimob Polri, sementara tujuh lokasi lainnya masih dalam proses pembersihan intensif. "Material dekontaminasi yang berhasil dipindahkan, baik dari pabrik maupun dari zona merah mencapai 275,87 meter kubik atau setara dengan 558,8 ton," tambah Rasio.
Kemajuan signifikan juga tercapai dalam pencegahan penyebaran. Sebanyak 36.769 kendaraan telah diperiksa menggunakan Radiation Portal Monitoring, dan sejak 17 Oktober 2025 tidak ada lagi kendaraan yang terdeteksi terpapar Cesium-137. "Kemajuan penanganan kontaminasi ini menunjukkan keseriusan dan komitmen pemerintah melalui Satgas," pungkas Rasio mengapresiasi dukungan semua pihak dalam proses mitigasi ini.(*)
| Pewarta |
: Antara |
| Editor |
: Faizal R Arief |