TIMES JAKARTA, JAKARTA – Turki berhasil menerbangkan prototipe jet tempur generasi berikutnya bernama KAAN bikinannya sendiri dengan kemampuan mirip F-22 atau F-35 AS.
Jet tempur ini dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries (TAI). KAAN mewakili upaya teknologi paling ambisius Turki yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan negara dan meningkatkan posisi strategisnya di panggung global.
Didampingi jet tempur F-16D Fighting Falcon Angkatan Udara Turki (TurAF), KAAN menyelesaikan penerbangan perdananya, Rabu (6/8/2024) dini hari kemarin.
Pesawat generasi kelima, yang sebelumnya dikenal sebagai TF-X ini dijadwalkan untuk menggantikan pesawat F-16 yang sudah tua dalam inventaris Komando Angkatan Udara Turki, dengan rencana penerapan bertahap yang dimulai pada tahun 2030-an.
Diluncurkan tahun 2016, proyek KAAN ini menggarisbawahi komitmen Turki untuk memodernisasi infrastruktur pertahanannya dan memastikan kesiapannya menghadapi tantangan masa depan.
Mantan kepala Intelijen Militer Turki, Letnan Jenderal Ismail Hakki Pekin menggambarkan tentang kemampuan pesawat tersebut, dengan mencatat bahwa produksi massal KAAN akan berlangsung selama satu dekade.
Setelah beroperasi, Angkatan Udara Turki diharapkan akan muncul sebagai kekuatan udara yang tangguh di kawasan tersebut, dengan KAAN memainkan peran utama dalam komposisi armadanya.
Letnan Jenderal Angkatan Udara, Erdogan Karakus menekankan dampak transformatif KAAN pada kemampuan pertahanan udara Turki, dengan menyoroti keunggulannya dalam kapasitas amunisi dibandingkan jet F-35.
Dengan fase produksi penuh yang dijadwalkan selesai pada tahun 2040, Turki siap memiliki armada pesawat yang tangguh sebanyak 300 pesawat, yang memperkuat dominasinya di angkasa.
Jet tempur yang bermesin ganda, dan gayanya yang agak mirip dengan F-22 atau F-35 bikinan Amerika Serikat itu berhasil menambah kecepatan saat lepas landas, dan 13 menit kemudian landing kembali.
Dengan bendera merah dan putih Turki di ekornya, prototipe pesawat tempur ini meluncur di landasan pacu di sebuah pangkalan udara dekat ibu kota Ankara.
Ketika pesawat tempur tersebut, yang diberi nama Kaan , mendarat 13 menit kemudian, sejumplah orang bersuka ria membanjiri jalur penerbangannya untuk merayakannya dengan pelukan, tepuk tangan, dan sorak-sorai, bukan hanya untuk jet tersebut tetapi juga apa yang diwakilinya.
Turki telah menerbangkan prototipe jet tempur buatan dalam negeri pertamanya, yang menurut produsennya, Turkish Aerospace Industries, akan memiliki kemampuan siluman generasi kelima dan kapasitas senjata yang dapat menyaingi atau melampaui F-35 Joint Strike Fighter.
Debut Kaan terjadi hampir 13 tahun setelah Turki mulai mengembangkan pesawat tempurnya sendiri, dan empat tahun setelah AS mengeluarkan Turki dari program F-35 karena negara itu berencana membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia.
Namun "hukuman" itu gagal menghalangi Turki untuk mengejar S-400, dan alih-alih F-35, negara itu justru berfokus pada jet tempur buatan dalam negerinya sendiri yang dinamai KAAN. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Imadudin Muhammad |