TIMES JAKARTA, LOMBOK UTARA – Universitas Bumigora (UBG) dan Universitas Mahasaraswati Denpasar (Unmas) sukses mengadakan program pengabdian masyarakat di Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Program yang didanai melalui hibah Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan Tinggi dan Saintek ini merupakan bagian dari program Kosabangsa 2024, yang bertujuan untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat setempat di bidang ekonomi dan pertanian.
Dalam kegiatan ini, para dosen dari UBG dan Unmas mengaplikasikan keahlian mereka dalam berbagai bidang, termasuk pengembangan sistem informasi, penerapan teknologi Internet of Things (IoT), model ekonomi kopi sirkular, serta pemberdayaan agribisnis berbasis Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Fokus utama program ini adalah untuk mendukung peningkatan produksi di sektor UMKM pengolahan kopi dan pemanfaatan limbah kopi sebagai media tanam jamur.
Eka Martiningsih selaku Ketua Tim Pendamping dari Unmas, menyatakan bahwa Desa Santong memiliki potensi besar untuk berkembang, baik dari segi pertanian maupun pariwisata.
"Desa Santong memiliki potensi besar untuk mengembangkan hasil perkebunannya, ditambah dengan daya tarik wisatanya. Kami berharap melalui pelatihan ini, ekonomi masyarakat dapat tumbuh dan keberdayaan warga meningkat, sehingga desa bisa pulih lebih cepat setelah terdampak gempa," ujar Eka, Rabu (13/11/2024).
Sebagai bagian dari program ini, tim dosen juga memberikan hibah berupa alat teknologi dan inovasi, seperti ruang pengering berbasis IoT dan mesin produksi baglog jamur otomatis.
Ketua Tim Pelaksana Universitas Bumigora, Hadi menambahkan bahwa penggunaan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan proses produksi mitra.
“Dengan bantuan teknologi seperti ruang pengering dan kumbung berbasis IoT, serta mesin produksi baglog jamur otomatis, kami berharap proses produksi mitra akan lebih efisien dan berkelanjutan,” ujar Hadi.
Dukungan Pemerintah Desa Santong
Kepala Desa Santong, H. Zaini Ansori, memberikan apresiasi terhadap kontribusi yang diberikan oleh kedua perguruan tinggi tersebut. Ia berharap program ini dapat membantu meningkatkan ketahanan ekonomi desa melalui pemanfaatan hasil bumi yang ada.
“Kami sangat berterima kasih kepada Universitas Bumigora dan Universitas Mahasaraswati Denpasar atas pelatihan dan bantuan alat yang diberikan. Harapan kami, kegiatan ini dapat terus berlanjut, tak hanya untuk dua mitra yang ada saat ini, tetapi juga bagi masyarakat desa secara keseluruhan. Kami berharap Desa Santong dapat menjadi desa binaan UBG dan Unmas,” ungkap Zaini.
Program ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi UMKM dan kelompok tani yang terlibat, tetapi juga dapat menjadi pendorong bagi peningkatan ekonomi lokal secara keseluruhan.
Melalui kolaborasi antara akademisi dan masyarakat, program ini bertujuan untuk menciptakan pembangunan desa yang berkelanjutan dan mempercepat pemulihan ekonomi Desa Santong pasca-gempa.
Dengan adanya dukungan teknologi dan pelatihan dari Universitas Bumigora dan Universitas Mahasaraswati Denpasar diharapkan Desa Santong dapat lebih maju, mandiri, dan mampu memaksimalkan potensi alam yang dimiliki, serta menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengembangkan sektor ekonomi berbasis potensi lokal.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: UBG Mataram dan Unmas Denpasar Berdayakan Masyarakat Desa Santong Lombok Utara di Sektor Pertanian
Pewarta | : Anugrah Dany Septono |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |