TIMES JAKARTA, LAMPUNG – Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan komitmen pemerintah mewujudkan swasembada kedelai nasional. Target ambisius ini diharapkan dapat membebaskan Indonesia dari ketergantungan impor dan bahkan menjadi pengekspor dalam waktu dekat.

"Ke depan kami berkomitmen, Indonesia tidak lagi bergantung impor kedelai untuk kebutuhan dalam negeri," tegas Menhan dalam kunjungannya ke Lampung Utara, Rabu (29/10/2025). Pernyataan ini disampaikan saat panen raya kedelai Garuda Merah Putih di lahan TNI AL seluas 30 hektare yang menghasilkan sekitar 60 ton kedelai.

Sjafrie menyatakan panen ini menjadi penanda sejarah penting. "Di luas lahan 30 hektare milik TNI AL ini menghasilkan sekitar 60 ton kedelai, ini menjadi bukti awal keberhasilan program swasembada kedelai nasional," ujarnya. Program strategis ini tidak hanya berhenti pada swasembada, tetapi memiliki target lebih besar.

"Indonesia tidak akan lagi menjadi negara pengimpor kedelai, kita harus menjadi negara pengekspor," tegas Menhan mengenai target jangka menengah 2-3 tahun ke depan. Dalam mewujudkan visi ini, TNI memainkan peran sentral dengan pembagian tugas yang jelas.

TNI AL ditugaskan sebagai motor utama swasembada kedelai, sementara TNI AD fokus pada program swasembada beras. TNI AU mendukung dengan penyediaan lahan untuk produksi pangan nasional. "Saya telah meminta Panglima TNI agar wilayah TNI AL dijadikan pusat swasembada kedelai nasional. Dengan kerja keras dan pola tanam yang terukur, ke depan target Indonesia sebagai pengekspor kedelai bisa tercapai," pungkas Sjafrie menegaskan strategi jangka panjang kemandirian pangan Indonesia.(*)