https://jakarta.times.co.id/
Berita

Tambang Batu Bara di Iran Meledak, 51 Orang Jadi Korban Jiwa

Minggu, 22 September 2024 - 16:57
Tambang Batu Bara di Iran Meledak, 51 Orang Jadi Korban Jiwa Dalam foto yang dirilis oleh Bulan Sabit Merah Iran ini, para petugas  berkumpul di sekitar lokasi tambang batu bara di Tabas, Iran pada hari Minggu. (FOTO: Times of Israel)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Sebuah ledakan terjadi Sabtu (21/9/2024) malam pada sebuah tambang batu bara di Iran timur dan menewaskan sedikitnya 51 orang serta melukai puluhan lainnya.

Televisi pemerintah Iran melaporkan, seraya menambahkan bahwa masih banyak pekerja dikhawatirkan terjebak.

Kantor berita Iran, IRNA menyebutkan, ledakan itu terjadi diduga kuat karena kebocoran gas metana di tambang batu bara di Tabas yang terletak sekitar 540 km (335 mil) di tenggara ibu kota Iran, Teheran.

Setidaknya ada 70 an orang bekerja di salah satu terowongan tambang ketika kebocoran gas tiba-tiba terjadi pada Sabtu malam, menurut laporan tersebut. Ledakan gas metana itu terjadi di blok B dan C tambang itu.

Jumlah total pekerja di blok tersebut pada saat ledakan terjadi sebanyak 70 orang.

Gubernur provinsi Iran Timur, tempat tambang tersebut berada  Mohammad Javad Qenaat semula menyebutkan setidaknya 30 orang tewas dan 17 lainnya terluka setelah ledakan di tambang batu bara itu.

Namun perkembangan terbaru yang dilansir Al Jazeera, jumlah itu meningkat menjadi 51 orang yang tewas dan diyakini puluhan lainnya masih  terjebak di dalam tambang di Tabas itu. Ada yang menyebutkan sebanyak 24 orang pekerja tambang diyakini terjebak di dalamnya.

Presiden reformis baru Iran, Masud Pezeshkian, yang bersiap berangkat ke New York untuk menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Minggu (22/9/2024) pagi tadi mengatakan, bahwa ia memerintahkan semua upaya dilakukan untuk menyelamatkan mereka yang terjebak dan membantu keluarga mereka.

Ia juga mengatakan bahwa penyelidikan atas insiden tersebut telah dimulai.

Siaran TV pemerintah menayangkan rekaman ambulans dan helikopter yang tiba di lokasi kejadian untuk mengangkut korban luka ke rumah sakit.

Bulan Sabit Merah atau PMI Iran mengatakan, operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung di tambang tersebut.

"Akumulasi gas di tambang" telah membuat operasi pencarian menjadi sulit. Saat ini, prioritasnya adalah memberikan bantuan kepada yang terluka dan mengeluarkan orang-orang dari bawah reruntuhan," kata jaksa setempat Ali Nesaei seperti dikutip media Iran, IRNA.

Ia mengatakan bahwa "kelalaian dan kesalahan agen terkait akan ditangani" kemudian. Ini bukan bencana pertama yang menimpa industri pertambangan Iran.

Tahun lalu, sebuah ledakan di tambang batu bara di kota utara Damghan juga menewaskan enam orang, kemungkinan juga akibat metana, menurut media lokal.

Pada bulan Mei 2021, dua penambang tewas dalam keruntuhan di lokasi yang sama, media lokal melaporkan pada saat itu.

Ledakan pada tahun 2017 menewaskan 43 penambang di kota Azad Shahr di Iran utara, memicu gelombang kemarahan yang ditujukan kepada pihak berwenang.

Standar keselamatan yang lemah dan layanan darurat yang tidak memadai di area pertambangan sering menjadi penyebab kecelakaan.

Selain minyak, Iran juga kaya akan berbagai macam mineral. Iran setiap tahunnya menggunakan sekitar 3,5 juta ton batu bara, tetapi hanya mengekstraksi sekitar 1,8 juta ton dari tambangnya per tahun. Sisanya diimpor, yang sering digunakan untuk bahan bakar pabrik baja di negara itu. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.