TIMES JAKARTA, MIMIKA – Bupati Mimika, Papua Tengah, Johannes Rettob, menyatakan bahwa seluruh komponen masyarakat di wilayahnya telah bersepakat untuk mempertahankan situasi yang damai dan menolak segala bentuk isu provokatif yang berpotensi mengganggu stabilitas daerah.

"Mengantisipasi dan melihat perkembangan situasi di berbagai daerah di Indonesia, kami di Mimika sudah sepakat untuk bersama-sama menjaga kondisi daerah tetap aman dan damai. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan berbagai isu negatif yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan kita," kata John Rettob di Timika, Rabu (3/8/2025).

Pada hari Selasa (2/9), Bupati Mimika didampingi oleh Wakil Bupati dan seluruh jajaran Forkopimda mengadakan pertemuan dengan para tokoh masyarakat dari berbagai paguyuban untuk mendeklarasikan komitmen bersama dalam menjaga kedamaian di bawah slogan "Mimika Rumah Kita Bersama".

Guna memelihara situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif, Bupati Rettob meminta setiap paguyuban untuk berperan aktif dalam mengajak serta menenangkan anggotanya agar tidak terpengaruh oleh berbagai isu yang memprovokasi.

"Mimika ini rumah kita, mari kita jaga bersama. Kalau ada kejadian menonjol atau isu-isu yang memprovokasi masyarakat, segara laporkan kepada pihak berwajib atau menghubungi Mimika Center untuk segera ditindaklanjuti," ujarnya.

Wakil Bupati Mimika, Emanuel Kemong, menambahkan bahwa seruan untuk menjaga perdamaian di Mimika telah mendapat persetujuan dari para tokoh masyarakat, agama, dan pemuda untuk kemudian disampaikan kepada masing-masing komunitas mereka.

"Informasi ini tolong diteruskan kepada seluruh masyarakat Mimika bahwa kita semua menghendaki daerah kita aman, damai, tanpa ada kerusuhan, supaya masyarakat bisa hidup tenang, dan semua aktivitas bisa berjalan normal," katanya.

Tokoh masyarakat Kwamki Narama, Yohanis Magai, mengingatkan semua pihak untuk tidak membawa serta permasalahan yang terjadi di luar daerah ke dalam wilayah Mimika.

"Kalau ada masalah di tempat lain, jangan bawa masuk ke Mimika karena kita semua mau hidup damai," ujarnya.

Tokoh Pemuda Suku Kamoro, Rafael Taorekeyau, menyebutkan bahwa seluruh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) di Mimika telah bersepakat untuk tidak melakukan aksi turun ke jalan atau demonstrasi dalam menanggapi berbagai situasi yang terjadi di tanah air belakangan ini.

Sementara itu, Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Mimika, Lucky Mahakena, meminta kepada aparat TNI dan Polri untuk meningkatkan intensitas patroli secara rutin di sekitar Kota Timika guna meminimalisir gangguan kamtibmas dan tindak kejahatan lainnya.(*)