https://jakarta.times.co.id/
Gaya Hidup

Waspada Efek Samping Jika Terlalu Banyak Konsumsi Vitamin dan Suplemen

Kamis, 04 September 2025 - 02:31
Waspada Efek Samping Jika Terlalu Banyak Konsumsi Vitamin dan Suplemen Vitamin dan suplemen yang dikonsumsi secara berlebih bisa membuat masalah pada kesehatan tubuh. Pastikan berkonsultasi dengan dokter untuk vitamin atau suplemen yang akan diminum. (foto: freepik)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Banyak orang mengandalkan vitamin dan suplemen untuk menjaga kesehatan. Namun, para ahli menegaskan bahwa suplemen bukanlah obat mujarab.

“Suplemen adalah produk komersial yang dipasarkan untuk kesehatan, tapi bukan pengganti obat,” jelas Olivia Thomas, M.S., R.D., L.D.N., Direktur Inovasi dan Implementasi Gizi di Boston Medical Center.

Menurutnya, suplemen seharusnya digunakan untuk menutup kekurangan nutrisi tertentu, bukan menggantikan pola makan seimbang.

Meski bermanfaat, tidak semua orang cocok mengonsumsi suplemen. Cindy Reuter, N.D., pakar pengobatan integratif di Dartmouth Health, mengingatkan agar orang dengan kondisi medis tertentu lebih berhati-hati.

“Mereka yang sedang menjalani pengobatan kanker, menggunakan pengencer darah, memiliki masalah hati, ginjal, atau jantung, serta ibu hamil dan menyusui sebaiknya tidak sembarangan mengonsumsi suplemen,” ujarnya.

Tanda Tubuh Kelebihan Suplemen

Tubuh bisa memberikan sinyal ketika mendapat asupan vitamin atau mineral berlebih. Vitamin yang larut air seperti C dan B umumnya dibuang melalui urin, sedangkan vitamin larut lemak (A, D, E, K) bisa menumpuk dalam tubuh dan berisiko menimbulkan keracunan.

Beberapa gejala umum yang patut diwaspadai antara lain:

  • Urin berwarna terang atau tidak biasa

  • Masalah pencernaan (mual, diare, sembelit, sakit perut)

  • Sakit kepala, pusing, kesemutan, atau sulit tidur

  • Rambut rontok, perubahan warna kulit, hingga hasil tes darah abnormal (fungsi hati atau ginjal terganggu)

Selain itu, gejala spesifik juga bisa muncul tergantung jenis suplemen:

  1. Jantung berdebar atau nyeri dada – bisa disebabkan suplemen dengan kandungan kafein tinggi.

  2. Iritasi kulit atau ruam – menandakan reaksi alergi.

  3. Urin gelap dan kulit menguning – gejala kerusakan hati.

  4. Pusing hebat – bisa terjadi akibat kelebihan zat besi yang berisiko merusak hati.

  5. Gangguan pencernaan – terlalu banyak vitamin C dapat menyebabkan diare dan muntah, sedangkan suplemen serat berlebihan bisa menimbulkan kembung.

Ahli nutrisi Sue-Ellen Anderson-Haynes menambahkan, gejala seperti tekanan darah rendah, rasa logam di mulut, hingga kejang bisa menjadi tanda kelebihan zat besi.

Suplemen yang Tidak Boleh Dikombinasikan

Menggabungkan beberapa suplemen juga bisa berbahaya. Misalnya, kalsium dan zat besi tidak boleh diminum bersamaan karena akan saling menghambat penyerapan. Vitamin K dosis tinggi dapat melawan efek obat pengencer darah, dan mengganggu efektivitas obat antidepresan.

Mengombinasikan suplemen dengan efek serupa, seperti yang meningkatkan energi, menurunkan berat badan, juga bisa memengaruhi pembekuan darah. Bahkan, penelitian terbaru menunjukkan pasien lanjut usia yang menjalani terapi kanker bisa mengalami efek samping serius bila mengonsumsi herbal tertentu seperti kunyit, red yeast rice, hingga cannabis.

Kesimpulan

Kunci utama adalah keterbukaan kepada tenaga medis. “Bawa daftar atau botol suplemen yang Anda konsumsi dan konsultasikan dengan dokter,” saran Dr. Fontana, pakar kesehatan dari AS. Menurutnya, pasien sering enggan jujur karena takut dianggap tidak percaya pada dokter. Padahal, keterbukaan justru membuat penanganan kesehatan lebih aman.

Suplemen memang bisa membantu, tapi jika dikonsumsi berlebihan atau salah kombinasi, justru berpotensi membahayakan. Ingat, tujuan utama suplemen adalah melengkapi, bukan menggantikan pola makan sehat. (*)

Pewarta : Wahyu Nurdiyanto
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.