https://jakarta.times.co.id/
Gaya Hidup

Waspada Overdosis Vitamin: Ini Jenis dan Dampaknya

Kamis, 24 April 2025 - 01:34
Waspada Overdosis Vitamin: Ini Jenis dan Dampaknya Overdosis vitamin terjadi saat seseorang menelan suplemen dalam jumlah yang melebihi batas aman atau dosis yang dianjurkan.

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Kita semua pernah mendengar pepatah, "Terlalu banyak hal baik itu buruk bagi Anda." Namun bagaimana dengan vitamin? Apakah Anda benar-benar bisa mengonsumsinya secara berlebihan?

"Ya, tentu saja," kata Dawn Gerber, PharmD, spesialis farmasi rawat jalan klinis di Banner Health. 

Penelitian menyebutkan, mengonsumsi multivitamin memang bermanfaat untuk menunjang kesehatan, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan—baik sengaja maupun tidak—bisa menimbulkan efek samping serius.

Overdosis vitamin terjadi saat seseorang menelan suplemen dalam jumlah yang melebihi batas aman atau dosis yang dianjurkan.

Vitamin Larut Air vs. Larut Lemak

Menurut Dawn Gerber, PharmD, ahli farmasi dari Banner Health, vitamin terbagi dua jenis, yakni larut air (vitamin C dan B kompleks) dan mudah dikeluarkan tubuh melalui urine.

Kemudian ada vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, K) yang disimpan di jaringan lemak dan hati dan berisiko menumpuk hingga level toksik jika dikonsumsi berlebihan.

"Obat-obatan ini terperangkap dalam lemak, bagian tubuh kita yang bukan otot," kata Dr. Gerber. "Semakin banyak suplemen yang kita konsumsi dalam dosis tinggi, semakin banyak pula yang terkumpul dan tidak dikeluarkan.

Vitamin Larut Lemak yang Perlu Diwaspadai

Vitamin A: Sumber alami: daging sapi, telur, sayur, dan buah.

Efek overdosis: kerusakan hati, kerontokan rambut, hingga pengeroposan tulang. Pada perokok, risiko kematian dan masalah paru meningkat.

Vitamin E: Berfungsi melawan radikal bebas, tetapi kelebihan dosis bisa picu pendarahan, termasuk di otak.

Vitamin K:  Penting untuk pembekuan darah, tapi konsumsi berlebihan via suplemen berisiko menyebabkan penggumpalan darah pemicu stroke atau serangan jantung.

Pengecualian untuk Vitamin D

Vitamin D jarang memicu overdosis karena banyak orang justru kekurangan nutrisi ini. Data juga belum menunjukkan efek merugikan dari dosis tinggi.

Hati-hati dengan Vitamin C dan Zinc

Di musim flu, kedua suplemen ini sering dikonsumsi berlebihan. Padahal, Vitamin C: Dosis >2.000 mg/hari bisa sebabkan diare, mual, dan gangguan kadar gula darah (berbahaya bagi penderita diabetes).

Begitu juga dengan Zinc. Konsumsi >40 mg/hari dalam jangka panjang berisiko defisiensi tembaga, gangguan pengecapan, hingga interaksi negatif dengan antibiotik.

Konsultasi Dokter Sebelum Konsumsi Suplemen

Kekurangan vitamin tertentu harus dipastikan lewat pemeriksaan. Karena itu, dibutuhkan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan vitamin apa dan dosisnya agar tepat dan aman bagi tubuh.

Pemeriksaan juga untuk memastikan adanya interaksi dengan obat lain (misalnya zinc yang mengurangi efektivitas antibiotik).

"Vitamin diperlukan, tapi kelebihan justru berbahaya. Pastikan Anda benar-benar membutuhkannya," pungkas Dr. Gerber yang menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kadar vitamin rutin setahun sekali dan mengutamakan sumber alami (makanan) daripada suplemen. (*)

Pewarta : Wahyu Nurdiyanto
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.