https://jakarta.times.co.id/
Gaya Hidup

Konsultasi Dokter Penting Bagi Penderita Diabetes yang Ingin Puasa di Ramadhan 2024

Minggu, 25 Februari 2024 - 06:11
Konsultasi Dokter Penting Bagi Penderita Diabetes yang Ingin Puasa di Ramadhan 2024 Tangkapan layar siaran dr. Martha Rosana, SpPD dari Departemen Klinik Penyakit Ilmu Penyakit Dalam RSCM-FKUI dalam webinar "Intermittent Fasting dan Pengaturan Menu Puasa Ramadhan" pada Sabtu (24/2/2024). (FOTO: ANTARA/Adimas Raditya)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Mendekati bulan suci Ramadhan 2024, dokter spesialis penyakit dalam mengingatkan para penderita diabetes akan pentingnya berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa. Hal ini disampaikan oleh dr. Martha Rosana, SpPD dari Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes Departemen Klinik Penyakit Ilmu Penyakit Dalam RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Dalam sebuah seminar daring yang diikuti dari Jakarta pada Sabtu (24/2/2024), dr. Martha menjelaskan bahwa pasien diabetes memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi ketika asupan makanan dan cairan mereka berubah secara drastis selama berpuasa.

"Individu dengan diabetes memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi dari perubahan asupan makanan dan cairan yang masuk ke dalam tubuh," kata dr. Martha.

Komplikasi yang bisa terjadi pada penderita diabetes saat berpuasa antara lain hipoglikemia (gula darah rendah), hiperglikemia (gula darah tinggi), dehidrasi, dan ketoasis diabetikum (komplikasi akut). Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa sangatlah penting.

Menurut dr. Martha, dokter akan membantu memberikan informasi mengenai evaluasi penggunaan obat-obatan, pemantauan kondisi kesehatan, dan penilaian risiko komplikasi. Pasien dengan risiko komplikasi rendah dan menengah mungkin diperbolehkan untuk berpuasa dengan sejumlah catatan, sementara pasien dengan risiko tinggi dan sangat tinggi lebih baik untuk tidak berpuasa sama sekali.

"Kalau risikonya sangat tinggi tidak disarankan berpuasa atau intermittent fasting, terutama bagi yang kondisi diabetesnya belum terkontrol," tambah dr. Martha.

Bagi pasien diabetes yang diperbolehkan berpuasa, dr. Martha menekankan pentingnya pemantauan dokter. Dokter akan mengevaluasi penggunaan obat-obatan, memantau kadar gula darah, dan membantu merencanakan pola makan yang sesuai kebutuhan pasien.

"Penderita diabetes disarankan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, kaya serat, dan rendah lemak jenuh. Hindari makanan atau minuman yang mengandung kadar gula tinggi serta minuman berkafein," jelas dr. Martha.

Dokter gizi juga dapat memberikan saran atau nasihat tentang makanan dan minuman yang boleh dikonsumsi selama berpuasa.

Dengan berkonsultasi dengan dokter sebelum berpuasa, para penderita diabetes dapat memastikan bahwa mereka dapat menjalani ibadah dengan aman dan mengurangi risiko terjadinya komplikasi kesehatan. (*)

 

Pewarta : Antara
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.