TIMES JAKARTA, JAKARTA – FIFA akhirnya memangkas harga sejumlah tiket Piala Dunia 2026 menyusul gelombang kritik dari penggemar di berbagai negara. Dalam kebijakan terbaru ini, sebagian suporter paling loyal bahkan berpeluang mendapatkan tiket final dengan harga hanya 60 dolar AS atau sekitar Rp 1 juta, jauh lebih murah dibanding harga sebelumnya yang bisa mencapai 4.185 dolar AS.
Dalam pernyataan resmi pada Selasa, FIFA mengumumkan bahwa tiket seharga 60 dolar AS akan tersedia untuk setiap pertandingan Piala Dunia 2026 yang digelar di Amerika Utara. Tiket ini dialokasikan kepada federasi sepak bola nasional dari tim-tim yang berlaga. Selanjutnya, masing-masing federasi berwenang menentukan distribusinya kepada suporter setia, terutama mereka yang selama ini rutin mendukung tim nasional, baik di laga kandang maupun tandang.
Jumlah tiket murah tersebut diperkirakan hanya ratusan lembar per pertandingan, bukan ribuan.
Pada skema awal, harga tiket termurah untuk laga fase grup—di luar pertandingan yang melibatkan tuan rumah Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko—dipatok antara 120 hingga 265 dolar AS. Asosiasi Sepak Bola Inggris bahkan mengungkapkan kepada England Supporters Travel Club bahwa total biaya untuk membeli tiket dari laga awal hingga final bisa menembus angka 7.000 dolar AS per orang.
Padahal, saat Amerika Serikat mengajukan diri sebagai tuan rumah tujuh tahun lalu, target yang disampaikan adalah menyediakan ratusan ribu tiket dengan harga sekitar 21 dolar AS untuk fase awal turnamen. Sebagai perbandingan, Piala Dunia 1994 di AS menjual tiket dengan kisaran 25 hingga 475 dolar AS, sementara Piala Dunia Qatar 2022 menetapkan harga sekitar 70 hingga 1.600 dolar AS.
Kritik juga menguat terhadap rencana penerapan dynamic pricing dan biaya tambahan pada platform penjualan ulang resmi FIFA. Praktik tersebut lazim di industri hiburan Amerika Serikat, tetapi dianggap asing dan memberatkan bagi penggemar sepak bola, khususnya di Eropa.
Organisasi suporter Football Supporters Europe (FSE) menyambut baik langkah FIFA menurunkan harga tiket, namun menilai kebijakan tersebut belum menyentuh akar persoalan. FSE menyoroti belum adanya struktur harga khusus bagi penyandang disabilitas maupun tiket pendamping gratis.
“Untuk saat ini, pengumuman FIFA kami lihat tidak lebih dari upaya meredam kemarahan global,” demikian pernyataan FSE, seraya mendesak FIFA membuka dialog serius demi solusi yang menghargai kontribusi suporter, termasuk penggemar penyandang disabilitas.
Secara keseluruhan, FIFA mengalokasikan sekitar 8 persen tiket kepada asosiasi nasional untuk pertandingan yang melibatkan tim mereka. Dari jumlah tersebut, 10 persen kini dipatok dengan harga 60 dolar AS. Khusus laga final, sekitar 450 dari total 4.500 tiket akan dijual dengan harga diskon tersebut. (*)
| Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |