TIMES JAKARTA, JAKARTA – Pada pelantikan Kabinet Pelajar Indonesia Emas PPI Dunia masa bakti 2024-2025 yang dirangkai dalam momen Sustainable Economic Development Expo 2025, Direktur Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani, M.A., M.Sc., Ph.D. memuji loyalitas dan komitmen diaspora pelajar Indonesia di tengah semaraknya tagar kabur aja dulu.
“Saya sangat yakin, sebetulnya temen-temen yang diaspora atau pelajar-pelajar Indonesia Dunia itu memiliki loyalitas dan komitmen kepada negaranya meskipun ada di luar negeri, dan itu akan memberikan transfer knowledge, transfer teknologi, dan expertise kepada Indonesia meskipun tidak berada di Indonesia,” ujarnya di hadapan peserta yang memenuhi Auditorium Lt.2 Gedung D Kemdiktisaintek, Jakarta Pusat pada Kamis (20/2/2025) kemarin.
Karena itu, sosok pria yang pernah aktif di PPI Dunia semasa studinya ini juga menegaskan bahwa pihak Kemdiktisaintek mempersilahkan para pelajar Indonesia yang sedang menuntut ilmu di berbagai negara agar terus berkembang di luar negeri.
“Nah prinsip kita di Kemdiktisaintek itu bukan sekedar ingin menahan talenta-talenta unggul kita yang sedang berada di luar negeri, kita bukan mengkrangkeng mereka untuk harus pulang kepada negaranya ya. Tetapi kalau umpamanya mereka bisa survive berkembang di luar negeri, ya silahkan untuk kemudian berkembang dan berkontribusi ke negara tersebut dan juga kepada negara kita,” tegas pria lulusan University of California tersebut.
Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Kemdiktisaintek, Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani. (FOTO: dok. PPI Dunia for TIMES)
Bahkan Peneliti Terbaik LIPI Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan tahun 2020 itu menyebutkan bahwa melarang diaspora pelajar untuk berkembang di luar negeri adalah sebuah tindakan dosa.
“Kita tidak memaksa katakanlah kalau misalnya industri kita belum siap untuk menarik para talenta itu pulang, nanti malah mati atau tidak berkembang, atau kemudian tidak kreatif lagi, dan itu akan membuat kita berdosa,” jelasnya lagi.
Dalam sambutannya tersebut, ia juga memberikan contoh bagaimana diaspora India dan Tiongkok tetap bisa memberikan kontribusi nyata bagi negara mereka meskipun sedang berkarir di luar negeri.
“Nah ini contohnya Tiongkok dan India, mereka itu para pelajar yang ada misalnya di Canada dan kemudian di Silicon Valley itu memberikan kontribusi kepada negaranya untuk membangun industri, mentransfer teknologi, dan mentransfer keilmuan yang ada di sana,” paparnya.
Karenanya, dirinya berharap kepada rekan-rekan diaspora pelajar yang sedang menempuh studinya agar bisa memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan Indonesia.
“Saya berharap kontribusi teman-teman untuk kemudian mengembangkan keilmuannya, menyerap pengetahuan yang ada dari beberapa negara, dan nanti dikontribusikan untuk Indonesia,” pungkasnya.
Turut hadir memberikan sambutan dalam momen pelantikan ini Staf Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia Bidang Pendidikan, Riset, Inovasi, dan Hilirisasi, Ahmad Aditya, Ph.D serta Ketua PPI Dunia 2024-2025, Adhie Marhadi. (*)
Pewarta | : Ahmad Nuril Fahmi |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |