TIMES JAKARTA, JAKARTA – Menjaga kekuatan otot dasar panggul sangat penting bagi kesehatan perempuan, terutama untuk mencegah kebocoran urin saat beraktivitas sehari-hari. Otot ini memiliki peran besar dalam menopang kandung kemih, rahim, dan usus, serta memastikan fungsi organ tetap optimal.
Dilansir dari Channel News Asia, otot dasar panggul adalah sekelompok otot dan jaringan ikat yang membentang dari tulang kemaluan hingga tulang ekor. Otot ini bekerja layaknya "sling" yang menopang organ panggul agar tetap berada di tempatnya.
"Salah satu fungsi penting dasar panggul adalah menjaga katup tetap tertutup rapat, mencegah kebocoran urin saat Anda bersin, batuk, atau mengangkat beban berat," jelas Dr. Jay Lim, konsultan urologi di PanAsia Surgery.
Lebih lanjut, Dr. Eliane Hong, konsultan asosiasi di divisi uroginekologi dan bedah rekonstruksi panggul, Departemen Obstetri dan Ginekologi, Rumah Sakit Universitas Nasional (NUH), menambahkan bahwa otot dasar panggul yang melemah juga dapat menyebabkan prolaps organ panggul.
Prolaps terjadi ketika organ panggul seperti rahim, kandung kemih, rektum, atau vagina turun ke posisi lebih rendah hingga menimbulkan tonjolan, yang dalam beberapa kasus bisa keluar dari tubuh. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik tetapi juga psikologis.
"perempuan yang mengalami kondisi ini mungkin merasa minder dan mengalami gangguan fungsi seksual. Kebocoran urin saat berhubungan seksual juga bisa terjadi, yang membuat mereka enggan melakukan aktivitas seksual," jelas Dr. Hong.
Faktor Penyebab Melemahnya Otot Dasar Panggul
Secara alami, otot dasar panggul melemah seiring bertambahnya usia. Namun, beberapa faktor lain dapat mempercepat proses ini, antara lain Kehamilan dan melahirkan: Terlepas dari metode persalinan, tekanan dari bayi yang sedang tumbuh serta perubahan hormonal dapat memengaruhi otot panggul. Obesitas: Berat badan berlebih memberikan tekanan tambahan pada otot panggul. Batuk kronis atau sembelit: Mengejan terus-menerus dapat memperlemah jaringan otot panggul.
Kemudian, Pekerjaan berat: Berdiri dalam waktu lama atau sering mengangkat beban berat juga berkontribusi terhadap melemahnya dasar panggul perempuan. Terakhir, Menopause: Menurunnya kadar estrogen menjelang menopause dapat menyebabkan ligamen pendukung panggul melemah dan menipis.
Menurut Dr. Lee Wai Yen, konsultan dokter kandungan dan ginekolog di Foundation Women's Centre, perubahan hormon dan tekanan fisik selama kehamilan tetap berdampak pada otot dasar panggul, meskipun seorang perempuan menjalani persalinan caesar.
Cara Menjaga Kesehatan Otot Dasar Panggul
Pendekatan proaktif sangat disarankan untuk menjaga otot panggul tetap kuat. Cammy Tsai, kepala fisioterapis senior di Departemen Rehabilitasi NUH, merekomendasikan teknik "dasar panggul terlebih dahulu" saat mengangkat beban atau beraktivitas tinggi.
"perempuan sebaiknya tidak menahan napas saat mengangkat beban karena dapat meningkatkan tekanan intra-abdomen yang membebani otot dasar panggul. Sebaliknya, embuskan napas saat melakukan gerakan angkat beban," sarannya.
Dr. Hong juga menyarankan perempuan untuk berkonsultasi dengan pelatih atau fisioterapis guna memastikan teknik yang benar, terutama saat mulai latihan angkat beban. Mulailah dengan beban ringan, kemudian tingkatkan secara perlahan sesuai kemampuan tubuh.
Latihan dasar panggul, seperti senam kegel, telah terbukti dapat memperbaiki gejala stres kontinensia urin. "perempuan yang secara konsisten melakukan latihan dasar panggul enam kali lebih mungkin mengalami perbaikan atau bahkan kesembuhan," ungkap Dr. Hong.
Untuk mengetahui apakah latihan dilakukan dengan benar, Dr. Hong menjelaskan bahwa perempuan akan merasakan sensasi mengencang dan terangkat di sekitar vagina dan anus, tanpa ada tekanan ke bawah. Jika tanda-tanda inkontinensia urin masih muncul, itu berarti otot panggul telah bekerja di luar kapasitasnya dan sebaiknya beban latihan dikurangi.
Menjaga kekuatan otot dasar panggul bukan hanya tentang kesehatan fisik, tetapi juga tentang kualitas hidup dan kepercayaan diri perempuan. Oleh karena itu, mengenali faktor risiko dan melakukan langkah-langkah pencegahan sejak dini sangatlah penting.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Menjaga Kekuatan Otot Dasar Panggul, Kunci Kesehatan Perempuan
Pewarta | : Imadudin Muhammad |
Editor | : Imadudin Muhammad |