TIMES JAKARTA, JAKARTA – Global Terrorism Index mencatat bahwa Indonesia menempati peringkat 31 dari 163 negara dalam hal terorisme. Meskipun ancaman terorisme masih ada, jumlah serangan telah berkurang secara signifikan berkat upaya pencegahan yang terus dilakukan. Hal ini disampaikan oleh Kapolri Jend.Pol. Listyo Sigit ketika berbicara di forum Munas dan Konbes NU 2025 yang berlangsung di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025).
“Terima kasih, NU menjadi yang paling depan dalam hal ini,” katanya.
Diketahui, agenda ini dihadiri oleh Menteri Perlindungan Pekerja Migran (P2MI), Abdul Kadir Karding, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi, Wakil Menteri HAM RI Mugiyanto, serta Gubernur Lemhannas RI, Tb. H. Ace Hasan Syadizily.
Selain itu, Direktur SDM dan Umum Perum Bulog, Sudarsono, turut mewakili Direktur Utama dalam acara tersebut. Turut hadir dalam acara tersebut Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, bersama Wakil Rais Aam PBNU, KH Afifuddin Muhajir dan KH Anwar Iskandar.
Hadir pula Katib Aam, KH Akhmad Said Asrori, Ketua Umum, KH Yahya Cholil Staquf, Sekretaris Jenderal, H. Saifullah Yusuf, serta Bendahara Umum, H. Gudfan Arif. Selain itu, jajaran pengurus PBNU dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dari seluruh Indonesia juga turut mengikuti kegiatan ini.
“Yang fenomenal bagaimana pada saat kita menghadapi Covid. Masyarakat masih ragu pada saat disuntik. Namun, dengan dipimpin para kiainya untuk disuntik vaksin duluan, maka umat ikut dan seluruh rakyat Indonesia ikut,” ujarnya.
“Ini yang membuat Indonesia bisa segera pulih dari situasi Covid dan pemulihan ekonomi nasional,” tambahnya.
Oleh karena itu, ia menekankan bahwa stabilitas keamanan nasional memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi. Keamanan yang terjaga akan mendorong perkembangan ekonomi yang lebih baik.
Ia menyatakan bahwa terjaganya keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
"Pertumbuhan ekonomi tidak terjadi kalau tidak ada stabilitas kamtibmas," ucapnya.
Pada kesempatan itu, Kapolri mengungkapkan bahwa NU dan Polri dapat menjalin kerja sama di berbagai tingkatan kepengurusan. Hal ini dikarenakan NU memiliki sumber daya serta struktur organisasi yang menjangkau hingga tingkat desa.
"Ini tentunya akan sangat baik kalau kemudian bisa dikolaborasikan dengan seluruh elemen bangsa, kementerian dan lembaga, termasuk Polri," ujarnya.
"Harapan kami, NU terus bisa bersatu bersama dengan seluruh elemen khususnya Polri untuk bergandengan tangan, saling menguatkan untuk mewujudkan Indonesia maslahat, bangsa yang kuat, terhormat, dan sejahtera, bangsa yang baldatun thayyibatun wa rabbun Ghafur," pungkasnya.(*)
Pewarta | : Farid Abdullah Lubis |
Editor | : Imadudin Muhammad |