TIMES JAKARTA, JAKARTA – Jakarta - Band punk Sukatani viral di media sosial lewat lagu ‘Bayar Bayar Polisi’. Belakangan Band tersebut membuat permohonan maaf kepada Kapolri dan Polri. 

Merespons hal ini, Anggota Komisi III DPR RI Dewi Juliani menilai lagu Sukatani adalah ungkapan dari masyarakat, harusnya diterima sebagai kritikan kepada Polisi.

Suasana Rapat Komisi III DPR. (FOTO: Dok: Rafyq Panjaitan/TIMES Indonesia)

“Ini masukan sebenarnya. Itu menurut saya bukan institusi Polri tetapi oknum. Coba kita bayangkan sehari tanpa polisi seperti apa, kan tidak mungkin. Di situlah yang harus kita tekankan oknum. Ke depan Polri kritik masyarakat diterima dengan baik, dan masyarakat juga tentunya harus menerima bahwa itu oknum bukan dari institusi Polrinya,” ujar Dewi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/2/25)

Bertubu-tubi kasus yang menyasar anggota Polri mulai dari kasus beking tambang, pemerasan, gratifikasi dan sebagainya menurut Dewi perlu evaluasi dari sistem Pendidikan di Polri. 

“Ya harus perbaikan di situ ya, karena awalnya menjadi polisi kan dari situ. Citra polisi terbentuk dari situ. Ya itu yang harus dibenahi dari Polri,” beber legislator PDI Perjuangan ini. 

Kendati demikian, Dewi meyakini di tengah banyaknya oknum Anggota Polri yang berkasus, masih banyak Polisi-polisi baik di institusi Polri. 

“Yang harus titikberatkan itu oknum, tidak semua polisi loh. Bayangkan sehari tanpa polisi seperti apa, dan gimana nasib polisi-polisi yang baik. Saya yakin sekali masih banyak polisi yang baik yang bisa kita beri kepercayaan. Kan kasian mereka, mereka sudah berbuat baik tapi karena segelintir oknum tercoreng institusi,” pungkas legislator dapil Riau ini. 

Diberitakan sebelumnya, Sukatani menjadi buah bibir setelah membuat video permintaan maaf atas lagu milik mereka berjudul 'Bayar Bayar Bayar.'

Kedua personel band Sukatani Adalah Muhammad Syifa Al Ufti atau Electroguy sebagai gitaris dan Novi Chitra Indriyaki atau Twister Angels sebagai vokalis.

Selama ini, band asal Purbalingga itu selalu manggung dengan topeng. Ini adalah pertama kali mereka memperlihatkan wajah ke publik lewat video permintaan maaf. (*)