https://jakarta.times.co.id/
Berita

Zelensky Siap Tarik Pasukan dari Donetsk, dengan Syarat Rusia Lakukan Hal Serupa

Jumat, 26 Desember 2025 - 00:34
Usul Damai Zelensky: Zona Bebas Militer di Donetsk, tapi Harus Disetujui Lewat Referendum Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (FOTO: Geert Vanden Wijngaert / Associated Press)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan kesediaannya untuk menarik pasukan dari wilayah Donetsk di timur dan membentuk zona ekonomi bebas yang didemiliterisasi sebagai bagian dari kesepakatan perdamaian potensial, dengan syarat Rusia mengambil langkah serupa untuk mundur dari daerah yang dikendalikannya.

Zelensky menyebut bahwa proposal ini beserta aspek lain dalam rencana 20 poin akan diajukan ke referendum. Sengketa teritorial di Donbas, wilayah timur Ukraina tempat pertempuran sengit terjadi, menjadi salah satu titik tersulit dalam draft terakhir rencana penghentian konflik yang disusun bersama Amerika Serikat.

Isu lain yang kompleks mencakup kendali atas pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang saat ini diduduki Rusia. Zelensky mengatakan Kyiv kini hampir sejalan dengan Washington dalam rencana tersebut, namun pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump diperlukan untuk menyelaraskan beberapa elemen. "Kami siap untuk pertemuan dengan Amerika Serikat untuk membahas isu-isu sensitif. Hal-hal seperti pertanyaan teritorial harus didiskusikan di tingkat pemimpin," kata Zelensky.

Rusia menginginkan Ukraina menarik diri dari wilayah Donetsk sebagai bagian dari kesepakatan damai, sementara Kyiv sebelumnya menegaskan tidak memiliki hak moral maupun ruang konstitusional untuk menyerahkan wilayahnya. AS mencari kompromi dengan menciptakan zona ekonomi bebas di kawasan tersebut.

Zelensky mengatakan opsi teradil adalah memulai perundingan dengan Rusia berdasarkan garis depan saat ini, bukan penarikan paksa dan menegaskan bahwa jika pasukan Ukraina mundur, Rusia juga harus setuju menarik pasukannya.

Jika rencana 20 poin mencakup pembentukan zona ekonomi bebas, rakyat Ukraina akan memiliki kata terakhir melalui pemungutan suara. "Hanya referendum yang dapat menentukan apakah masyarakat setuju dengan jalan ini," ujarnya kepada wartawan seperti dilaporkan Wall Street Journal, Rabu (24/12/2025) waktu setempat.

Kyiv sebelumnya memperingatkan kemungkinan infiltrasi Rusia ke zona demiliterisasi potensial. Zelensky menekankan bahwa pasukan internasional perlu hadir di lapangan untuk memastikan pemantauan kesepakatan dalam zona tersebut.

Kremlin berulang kali menyatakan keinginannya agar Ukraina menarik diri dari bagian Donetsk yang belum direbut paksa, dan menunjukkan sedikit keinginan untuk berkompromi.

Zelensky juga menyebut bahwa kendali atas pembangkit nuklir Zaporizhzhia dapat diselesaikan dengan membentuk zona ekonomi di Ukraina selatan jika Rusia setuju menarik pasukan dari lokasi dan area sekitarnya.

Ukraina ingin mengelola pembangkit tersebut bekerja sama dengan AS, sementara Washington mengusul pengaturan tiga pihak termasuk Rusia, dengan Amerika sebagai pengelola utama perusahaan bersama. Zelensky mengatakan belum ada konsensus tentang poin ini.

Ia tidak merinci jaminan keamanan yang akan diberikan kepada Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan, tetapi menekankan bahwa bentuk jaminan tersebut akan sangat penting untuk menyetujui kesepakatan apa pun, termasuk cara penegakannya dan respons negara lain jika Rusia menyerang kembali.

Tujuan utama dari setiap perjanjian, katanya, adalah untuk mengamankan perdamaian, menghidupkan kembali ekonomi Ukraina, dan mencegah agresi lebih lanjut. "Begitulah cara mereka melihatnya di Amerika Serikat. Dan itulah yang kami katakan: jaminan keamanan yang andal, perjanjian yang andal, dan pemulihan yang andal," pungkas Zelensky. (*)

Pewarta : Faizal R Arief
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.