https://jakarta.times.co.id/
Berita

Takut Ditangkap, Pesawat Netanyahu Ambil Rute Tak Biasa Saat Terbang ke New York

Kamis, 25 September 2025 - 22:59
Takut Ditangkap, Pesawat Netanyahu Ambil Rute Tak Biasa Saat Terbang ke New York Pesawat Perdana Menteri Israel, Wing of Zion yang ditumpangi Benjamin Netanyahu takut ditangkap saat terbang menuju PBB di New York, Amerika Serikat.(FOTO: Financial Times)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Takut ditangkap, pesawat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengambil rute tak biasa saat terbang menuju Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB di New York, Amerika Serikat, Kamis (25/9/2025) tadi.

Pesawat Netanyahu terbang melewati beberapa negara Eropa, melintasi Yunani dan Italia, lalu berbelok ke selatan melalui Selat Gibraltar sebelum menuju melintasi Atlantik.

Media Israel melaporkan,  pengalihan rute pesawat Netanyahu itu dimaksudkan untuk menghindari negara-negara penandatangan Statuta Roma, yang bisa memberlakukan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Pidana Internasional jika terjadi pendaratan darurat.

Inggris, Prancis, dan Portugal termasuk di antara sejumlah negara yang mengakui negara Palestina minggu ini, sebuah langkah yang ditentang keras oleh Netanyahu. Irlandia dan Spanyol mengumumkan pengakuan mereka pada bulan Mei.

Sementara jalur penerbangan standar dari Israel ke New York adalah melintasi Prancis, pesawat “Wing of Zion” milik perdana menteri Israel itu justru mengambil rute yang lebih panjang dan berliku-liku di atas Laut Mediterania, menurut situs web pelacakan penerbangan seperti FlightAware dan seseorang yang mengetahui pemikiran pemerintah Israel.

Padahal Prancis telah mengizinkan pesawat orang nomer satu Israel itu menggunakan wilayah udaranya, namun data pelacakan penerbangan menunjukkan pesawat Netanyahu justru mengambil jalur selatan.

ICC pada bulan November mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan menteri pertahanannya, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang yang dilakukan selama serangan militer Israel di Gaza.

Spanyol pekan lalu mengumumkan akan mendukung investigasi ICC dan telah membentuk tim untuk menyelidiki dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Gaza, sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk menekan Israel agar mengakhiri perang.

Penerbangan Benjamin Netanyahu ke AS pada hari Kamis tadi menghindari penerbangan di atas Prancis dan sebagian besar benua Eropa menyusul keretakan diplomatik antara sekutu bersejarah itu dan perdana menteri Israel, yang menjadi sasaran surat perintah penangkapan internasional terkait perang di Gaza.

Pesawat itu melewati Selat Gibraltar menuju Samudra Atlantik dan melintasi sebentar di atas Yunani dan Italia.

Pengadilan Kriminal Internasional pada bulan November mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan menteri pertahanan Israel Yoav Gallant, dengan tuduhan bahwa Israel telah melakukan kejahatan perang dan kejahatan lainnya terhadap kemanusiaan dalam serangannya di Gaza menyusul serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023.

Ini adalah yang pertama sejak ICC mengeluarkan perintah penangkapan itu, jalur penerbangan Netanyahu ke AS menghindari berbagai negara Eropa yang menjadi pihak dalam Statuta Roma, perjanjian yang membentuk ICC dan mewajibkan penandatangan untuk menangkap pemimpin Israel jika terjadi pendaratan darurat.

Benjamin Netanyahu dijadwalkan berpidato di Majelis Umum PBB Jumat (26/8/2025). Ia juga dijadwalkan bertemu Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih minggu depan, dan dalam penerbangannya ia menghindari negara-negara penandatangan Statuta Roma karena takut ditangkap. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.