https://jakarta.times.co.id/
Berita

Rahimmu Ada Benjolan? Kenali Bedanya Polip dan Miom Sekarang!

Kamis, 20 November 2025 - 00:28
Rahimmu Ada Benjolan? Kenali Bedanya Polip dan Miom Sekarang! Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Dr. dr. Gita Pratama, Sp.OG, Subsp. FER, M.Rep.Sc menjelaskan perbedaan penyakit polip dan miom di Jakarta, Rabu (19/11/2025). (Foto: Antara/Hreeloita Dharma S)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Dr. dr. Gita Pratama, Sp.OG, Subsp. FER., M.Rep.Sc menjelaskan perbedaan penyakit polip dan miom yang dapat tumbuh dalam rahim wanita.

"Miom dan polip itu sebenarnya kalau enggak bergejala tidak perlu diapa-apakan, karena memang dia tumor jinak ya, enggak berbahaya," kata Gita dalam temu media di Jakarta, Rabu (19/11/2025).

Dokter lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan polip endometrium atau polip merupakan tumor jinak di dalam rongga rahim yang dapat mengganggu terjadinya penempelan (implementasi) embrio. Letaknya biasa menggantung di dinding-dinding rahim.

Seringkali, kondisi pasien tidak bergejala, tetapi dapat menyebabkan timbulnya bercak darah (spotting) di luar siklus menstruasi. Spotting juga dapat muncul di antara siklus menstruasi.

"Misalnya mensnya 7 hari, kemudian nanti sudah berhenti, mensnya nanti tiba-tiba spotting. Apa muncul flek-flek begitu ya. Kemudian nanti mens normal lagi, itu biasanya gejala dari polip," ujar dia.

Penyakit ini juga dikatakannya kerap dihubungkan dengan infeksi dan gangguan hormon.

"Jadi kalau pasien yang haidnya enggak teratur, kemudian ditemukan ada gangguan hormon, itu biasanya tumbuh polip," kata dia.

Pada polip yang disebabkan oleh infeksi, ia mengatakan penyebabnya akan sulit untuk diketahui karena tidak adanya gejala yang terlihat pada pasien.

Dokter akan menggunakan histeroskopi sebagai alat untuk mendiagnosis sekaligus melakukan prosedur minimal invasive untuk mengangkat polip tersebut.

Kemudian miom merupakan kondisi yang mirip dengan polip, namun miom merupakan tumor jinak yang dapat menyebabkan infertilitas atau tidak bisa hamil.

Perbedaannya dengan polip yakni penderita miom akan mengalami gejala keluarnya darah menstruasi yang banyak dan memanjang, sehingga sering menyebabkan anemia.

Ukuran miom sendiri cukup beragam dari besar hingga kecil. Menurutnya 90 persen miom yang pernah ditemukan dalam ukuran kecil.

"Miom itu enggak dikaitkan dengan gangguan hormon atau infeksi, tetapi dia memang genetik ya. Jadi sebenarnya pada seorang perempuan kalau dicari sebenarnya miom mungkin saja ada.Tapi ada yang mudah sekali membesar, kemudian lebih dari satu," katanya yang saat ini praktik di Rumah Sakit Pondok Indah itu.

Lebih lanjut, pertumbuhan miom dalam rahim dapat dipengaruhi oleh peran genetik, bukan gaya hidup.

Miom akan menjadi mioma submokosum apabila ukurannya sudah menonjol ke arah rongga rahim. Ukuran yang besar membuat area pada rongga menjadi lebih besar, sehingga darah yang dikeluarkan juga akan lebih banyak dan sulit diberhentikan.

Pasien yang merasa mengalami gejala tersebut dianjurkan untuk segera melakukan sesi konsultasi dengan dokter spesialis untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mengetahui penyebabnya lebih lanjut.(*)

Pewarta : Antara
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.