TIMES JAKARTA, JAKARTA – Washington - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Selasa (18/11/2025) mengumumkan peningkatan hubungan dengan Arab Saudi, dengan menetapkan Kerajaan tersebut sebagai sekutu utama AS di luar Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Trump menyampaikan keputusan itu saat menjamu Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dalam jamuan makan malam resmi di Gedung Putih. Ia mengatakan penetapan tersebut menjadi langkah penting dalam memperkuat kerja sama pertahanan kedua negara.
"Dengan bangga saya umumkan bahwa kami akan meningkatkan kerja sama militer kami ke tingkat yang lebih tinggi dengan secara resmi menunjuk Arab Saudi sebagai sekutu utama non-NATO, yang merupakan sesuatu yang sangat penting bagi mereka," kata Trump.
"Saya baru memberi tahu Anda sekarang untuk pertama kalinya, karena mereka ingin menyimpannya sebagai sedikit kejutan untuk malam ini... Itu menjadi satu poin lagi yang Anda menangkan hari ini, dan penandatanganan perjanjian pertahanan strategis bersejarah, yang baru saja kami tanda tangani beberapa saat lalu. Jadi selamat." katanya.
Trump menambahkan bahwa penetapan itu sebelumnya dirahasiakan sesuai permintaan pihak Saudi. Ia juga menyampaikan selamat atas penandatanganan perjanjian pertahanan strategis yang disebut sebagai kesepakatan bersejarah.
Status sekutu utama non-NATO memberikan sejumlah keuntungan dalam kerja sama pertahanan dan perdagangan senjata, termasuk peluang melakukan riset dan pengembangan bersama dengan Departemen Pertahanan AS serta akses istimewa terhadap persenjataan, pelatihan dan pinjaman.
Beberapa negara yang sudah berstatus sekutu utama non-NATO antara lain Bahrain, Kolombia, Mesir, Israel, Jepang, Kenya, Pakistan, Qatar, Korea Selatan dan Tunisia.
Penetapan ini tidak otomatis memberikan jaminan keamanan. Namun, Gedung Putih sebelumnya menyatakan bahwa Trump dan Pangeran Mohammed menandatangani perjanjian pertahanan strategis yang diklaim memperkuat kemitraan pertahanan kedua negara selama lebih dari 80 tahun dan meningkatkan kemampuan pencegahan di Timur Tengah.
Belum jelas apakah yang dimaksud dengan peningkatan kemampuan pencegahan itu mencakup jaminan bahwa AS akan membela Arab Saudi jika negara tersebut diserang. Gedung Putih belum memberikan komentar atas pertanyaan terkait hal itu.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Trump Resmikan Saudi sebagai Sekutu Utama AS di Luar NATO
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |