TIMES JAKARTA, JAKARTA – Setidaknya 45 orang dibunuh tentara Israel sejak fajar menyingsing Kamis (31/10/2024) hari ini di Beit Lahia berdekatan dengan Jabalia di Jalur Gaza utara.

Dilansir Al Jazeera, sebuah sumber medis mengatakan, tentara Israel melanjutkan operasi militernya di Jalur Gaza utara selama 27 hari berturut-turut.

Tentara zionis itu kembali melakukan penetrasi ke kamp Jabalia, dan penembakan artileri Israel yang kejam kembali dilakukan di berbagai wilayah Jalur Gaza.

Kendaraan-kendaraan militer Israel juga kembali menembus sekitar RS Indonesia dan sekolah Tal al-Zaatar dan Tal al-Rabi` dekat kawasan Al-Fakhoura. 

Tentara Israel juga gencar melakukan penembakan dengan senapan mesin yang langsung diarahkan ke rumah sakit dan sekitarnya.

Tentara Israel juga memperingatkan para pengungsi di dalam dua sekolah tersebut melalui pengeras suara drone Quadcopter untuk mengevakuasi kedua sekolah tersebut, dan di kawasan tersebut terjadi pergerakan warga ke kawasan Al-Shaima di Beit Lahia.

Laporan Al Jazeera menyebutkan bahwa tentara pendudukan Israel melancarkan serangkaian serangan di wilayah barat laut Beit Lahia, utara Jalur Gaza.

Daerah Sheikh Zayed, Bukit Qalibu, Proyek Beit Lahia, dan Kamp Jabalia menjadi lokasi penembakan artileri, serangan udara yang keras, dan tembakan dari sederetan kendaraan Israel.

Penembakan artileri yang hebat menyebabkan korban jiwa dan cedera, dan kebakaran terjadi di beberapa rumah di sekitar Bundaran Sheikh Zayed dan proyek Beit Lahia.

Sumber-sumber itu juga mengindikasikan bahwa tentara Israel melanjutkan operasinya untuk meledakkan bangunan tempat tinggal di kamp Jabalia, dan suara ledakan dahsyat terdengar di wilayah Gaza dan wilayah utara.

Sumber-sumber Palestina melaporkan bahwa pesawat pendudukan juga mengebom Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara.

Menurut sumber pertahanan sipil, diperbatasan antara kota Gaza dengan Jalur Gaza utara, juga terlihat penembakan artileri Israel, bertepatan dengan tembakan senjata berat di sekitar Masjid Al-Khalidi dan daerah Al-Mukhabarat, Al-Khazandar, dan Al-Sudaniyya, di barat laut kota tersebut.

Saksi mata mengatakan, kendaraan Israel yang memasuki wilayah selatan Kota Gaza melepaskan tembakan dan peluru artileri di sekitar kampus universitas, di selatan lingkungan Tal al-Hawa, dan di sekitar Route 8, di selatan kota.

Di Kegubernuran Pusat, pergerakan aktif kendaraan Israel terlihat ditengah penembakan dan operasi penyisiran ekstensif yang dilakukan oleh tentara Israel di utara kamp Bureij dan Nuseirat.

Tentara Israel melancarkan 8 serangan yang menargetkan timur laut kamp Nuseirat, bersamaan dengan penembakan artileri yang hebat di utara kamp, ​​​​dan kapal perang mereka juga menembakkan tembakan dan peluru ke arah laut kamp.

Sedangkan pesawat-pesawat tempur Israel menargetkan lahan pertanian di daerah Abasan Al-Kabira, sebelah timur kota Khan Yunis, selatan Jalur Gaza

Sementara wilayah barat kota Rafah mengalami penembakan artileri yang hebat, namun tanpa ada korban jiwa yang dilaporkan.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel, dengan didukung Amerika Serikat telah melakukan genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza dengan "sampul" memerangi militan Hamas, yang mengakibatkan lebih dari 144.000 orang Palestina meninggal duniandan terluka, dimana sebagian besar adalah anak-anak dan wanita.

Selain itu lebih dari 10.000 orang hilang, yang kemungkinan besar tertimbun di bawah bangunan yang dihancurkan oleh mesin perang Israel dengan serangan besar-besaran.

Perilaku Israel di Gaza menimbulkan kehancuran dan kelaparan yang menyebabkan puluhan anak-anak dan orang lanjut usia meninggal dunia.

Ini merupakan salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.

Tentara Israel yang disebut-sebut "haus darah" itu sampai saat ini juga terus melakukan pemusnahan terhadap warga Palestina di Gaza, dan hari Kamis (31/10/2024) ini saja mereka membunuh 45 orang di Beit Lahia yang berdekatan dengan Jabalia di Jalur Gaza utara. (*)