TIMES JAKARTA, JAKARTA – Pemerintah tengah mengkaji wacana pembatasan penggunaan media sosial bagi anak-anak. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, mengatakan bahwa pemerintah saat ini sedang belanja ide untuk mendapatkan inspirasi dari berbagai pihak.

"Kita ini shopping ide ya, mencari inspirasi termasuk tadi dari Kompas dalam rangka agar kita bisa mendapat masukan secara tepat," ujar Menko PMK Pratikno di Jakarta, Senin (20/1/2025).

Pratikno menyatakan bahwa masukan dari para pakar, akademisi, dan media diharapkan dapat membantu pemerintah merancang kebijakan yang mempertimbangkan berbagai aspek secara menyeluruh.

Rencananya, pemerintah akan menggelar rapat kabinet untuk membahas langkah-langkah terkait pembatasan tersebut. "Nanti keputusannya seperti apa, nanti kita akan bahas di internal pemerintah. Jadi banyak sekali dimensi sisi negatif yang harus diantisipasi, dijaga, tetapi juga ada sisi positif," kata Pratikno.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan bahwa DPR RI juga sedang mengkaji wacana tersebut. Pembatasan media sosial ini sebelumnya telah dibahas oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, bersama Presiden Prabowo Subianto. Menurut Dasco, DPR akan membahas hal ini lebih mendalam untuk menilai kebijakan yang paling tepat.

Senada dengan itu, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menegaskan bahwa pihaknya masih mendalami usulan tersebut.

"Lagi kita kaji, dan Australia sendiri sudah melakukannya. Jadi ini lagi kita kaji, karena kita semua tahu media sosial ini kan ada positif dan negatifnya, dan sudah banyak sekali pengaduan, sudah banyak sekali keluhan tentang penggunaan AI yang berdampak negatif," ujar Nezar.

Nezar juga mengimbau para orang tua untuk lebih aktif mengawasi penggunaan media sosial oleh anak-anak di rumah. Menurutnya, peran keluarga sangat penting untuk memastikan anak-anak tidak terdampak sisi negatif dari media sosial. (*)