https://jakarta.times.co.id/
Berita

Populasi di Gaza Turun 6 Persen Sejak Perang Israel-Hamas

Kamis, 02 Januari 2025 - 16:19
Populasi di Gaza Turun 6 Persen Sejak Perang Israel-Hamas Warga Palestina di Gaza membuat api untuk mengusir nyamuk dan serangga lainnya yang akhir-akhir ini memenuhi jalan-jalan kota selatan Khan Younis. (FOTO: AP)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS) memproyeksikan populasi penduduk Gaza turun 6% sejak dimulainya perang Israel-Hamas, 7 Oktober 2023 lalu.

Menurut PCBS, populasi Gaza menurun sekitar 160.000, termasuk lebih dari 55.000 orang yang diduga meninggal dunia dan 100.000 orang lainnya meninggalkan Gaza sejak 7 Oktober 2023 itu.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, seperti dilansir Euronews, serangan udara dan darat tentara Israel telah menyebabkan lebih dari 45.541 warga Palestina di Gaza meninggal dunia.

PCBS memperkirakan lebih dari 55.000 orang telah meninggal dunia, sementara 11.000 orang masih hilang. Sekitar 100.000 warga Palestina telah meninggalkan Gaza sejak 7 Oktober 2023.

PCBS mengatakan, kini populasi Gaza menjadi 2,1 juta. Namun Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan angka itu dibuat-buat. Angka itu adalah perkiraan yang dibuat oleh Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

Hingga Juli 2024, OCHA memperkirakan sekitar 2,1 juta orang masih tinggal di Jalur Gaza.

"Terjadi kerugian manusia dan material yang sangat besar. Serangan Israel yang agresif dan brutal terhadap seluruh Jalur Gaza juga terus berlanjut," tambah PCBS.

Mahkamah Internasional (ICJ), pengadilan tertinggi PBB yang berpusat di Den Haag, memutuskan Januari lalu bahwa Israel harus mencegah tindakan genosida terhadap warga Palestina.

Genosida

Beberapa organisasi hak asasi manusia menuduh Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza berdasarkan skala kematian dan kehancuran yang dibuatdi Gaza.

Bulan Desember lalu Human Rights Watch (HRW) menyatakan bahwa pembatasan dan penargetan pasokan air di Gaza secara sistematis merupakan tindakan genosida.

Ini adalah tuduhan terbaru dari sejumlah kritikus yang menuduh Israel melakukan tindakan genosida dalam perangnya di Gaza.

Namun Israel selalu membantah dengan dalih, bahwa mereka berperang dengan Hamas, bukan warga sipil Gaza. 

Tetapi fakta yang jelas-jelas terjadi yang dibunuh pasukan Israel justru jauh lebih banyak warga sipil terutama wanita dan anak-anak.

"Human Rights Watch menyebarkan fitnah anti-Israelnya," kata Kementerian Luar Negeri Israel.

Israel mengaku telah berupaya memfasilitasi aliran air dan bantuan kemanusiaan ke Gaza selama perang.

Namun dalam laporannya, HRW menduga bahwa banyak sekali bayi, anak-anak, dan orang dewasa yang meninggal akibat kekurangan gizi, dehidrasi, dan penyakit akibat tindakan otoritas Israel selama lebih dari setahun dimana dengan sengaja memutus aliran air dan listrik ke Gaza, menghancurkan infrastruktur, dan mencegah distribusi pasokan penting.

"Sebagai kebijakan negara, tindakan-tindakan ini merupakan serangan yang meluas atau sistematis yang ditujukan terhadap penduduk sipil. Karena itu, pejabat Israel melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pemusnahan," kata kelompok yang bermarkas di New York tersebut.

Kelompok hak asasi manusia itu mengatakan bahwa "pola perilaku" yang diuraikan dalam laporannya dan pernyataan dari pejabat Israel "mungkin menunjukkan" niat genosida.

Berdasarkan hukum internasional, pembuktian niat adalah kunci dalam menyimpulkan apakah kejahatan genosida telah dilakukan.

Human Rights Watch juga menuduh Israel melakukan pemindahan paksa, dan ini juga merupakan kejahatan perang.

Kelompok itu juga menuduh, ketika ICJ mengeluarkan perintah agar Israel menyediakan layanan dan bantuan dasar kepada Palestina, namun para pejabatnya mengabaikannya.

Human Rights Watch mengatakan temuannya didasarkan pada wawancara dengan lebih dari 60 warga Palestina, laporan dari karyawan utilitas, dokter dan pekerja perawatan kesehatan lainnya serta pekerja bantuan, dan analisis citra satelit, foto, dan video.

"Dokter dan perawat mengatakan kepada Human Rights Watch bahwa mereka telah melihat banyak bayi, anak-anak, dan orang dewasa meninggal akibat kombinasi kekurangan gizi, dehidrasi, dan penyakit," katanya 

Laporan HRW itu muncul dua minggu setelah Amnesty International menuduh Israel melakukan genosida di Gaza.

Namun sekali lagi, Israel selalu menepis tuduhan tersebut, dan mereka mengatakan laporan itu sepenuhnya salah dan bohong.

Sebelumnya Israel juga membantah tuduhan yang diajukan Afrika Selatan di Mahkamah Internasional bahwa pasukannya telah melakukan tindakan tidak manusiawi di daerah kantong yang dilanda perang tersebut.

Sementara itu, Pengadilan Kriminal Internasional sedang berupaya menangkap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant karena diduga melakukan kejahatan perang.

Kini Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS) juga membeberkan bahwa populasi penduduk Palestina di Gaza turun 6% sejak dimulainya perang Israel-Hamas, 7 Oktober 2023 lalu. Entah apakah Israel juga membantah hasil rekapitulasi ini. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.