Berita

Pembatasan Covid-19 Masih Ketat, Warga Dilarang Bepergian Selama Pekan Emas

Sabtu, 01 Oktober 2022 - 13:06
Pembatasan Covid-19 Masih Ketat, Warga Dilarang Bepergian Selama Pekan Emas Anak-anak mengibarkan bendera nasional dengan relawan komunitas di sebuah taman kanak-kanak di Handan, Provinsi Hebei, China Utara pada 29 September 2022 menjelang liburan Hari Nasional. FOTO A: Global Times)

TIMES JAKARTA, JAKARTAChina adalah satu-satunya negara besar yang masih sangat ketat menghadapi Covid-19. Ini ditandai dengan peringatan pemerintah China agar warga tidak bepergian selama momen Golden Week atau "Pekan Emas" 2022..

Pekan Emas 2022 merupakan salah satu waktu tersibuk warga China dalam setahun. Puluhan juta orang biasanya memanfaatkan liburan selama satu minggu itu untuk mengunjungi keluarga atau pergi berlibur. 

Golden Week atau Pekan Emas 2022 ini dimulai pada 1 Oktober yang diperingati sebagai Hari Nasional dan berlangsung hingga 7 Oktober 2022 mendatang.

Pejabat kesehatan menyeruka agar orang-orang tetap tinggal di rumah selama Pekan Emas 2022 kali ini.

Provinsi-Hebei-b.jpgOrang-orang yang memakai masker pelindung menyeberang jalan di bawah bendera China, menjelang Hari Nasional China, menyusul wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Shanghai, China, 28 September 2022. (FOTO B: Reuters)

Tetapi Kementerian Transportasi China memperkirakan sekitar 210 juta perjalanan akan dilakukan melalui jalan darat selama liburan seminggu yang dimulai Sabtu (1/10/2022) hari ini, dan jumlah ini turun 30% dibandingkan waktu yang sama tahun lalu.

Menurut jaringan TV milik pemerintah Chiba, CGTN, perjalanan Kereta api China diperkirakan juga akan turun 50% dengan sekitar 68,5 juta perjalanan penumpang.

Liburan Pekan Emas biasanya dilihat sebagai barometer untuk pengeluaran konsumen, dan pada hari-hari sebelum pandemi, banyak penduduk China memanfaatkan kesempatan itu untuk bepergian baik di dalam negeri maupun ke luar negeri.

Namun, perbatasan internasional China sebagian besar tetap tertutup, dan mereka yang berhasil masuk harus menyelesaikan karantina wajib di fasilitas yang ditunjuk. 

Menurut Bank Dunia, pendekatan garis keras itu disebut-sebut sebagai salah satu alasan mengapa tingkat pertumbuhan ekonomi China diperkirakan turun menjadi 2,8% tahun ini.

Namun China justru memuji kebijakan tersebut dengan menjaga jumlah kasus dan kematiannya jauh lebih rendah daripada negara-negara besar lainnya, meskipun angkanya telah dipertanyakan secara luas.

Negara itu melaporkan 156 infeksi baru pada hari Kamis, dan 711 infeksi tanpa gejala lainnya. Sebanyak 610 kasus lainnya dilaporkan sebagai kasus impor.

Sementara itu, kota Sanya di provinsi Hainan, yang terkenal dengan resor dan pantainya, telah mencabut banyak pembatasan Covif-19 setelah dikunci di tengah wabah lokal yang menyebabkan puluhan ribu turis terdampar di kota itu.

Mulai 29 September, transportasi umum kembali beroperasi di kota dan larangan layanan makan di tempat dicabut. Atraksi juga diizinkan untuk dibuka kembali menjelang liburan Golden Week, dengan kapasitas dibatasi hingga 75%.

Seorang Bankir Shanghai Duan Ming, berharap bisa pergi bersama keluarganya saat liburan Pekan Emas China.

Provinsi-Hebei-c.jpgPenumpang yang mengenakan masker setelah wabah penyakit coronavirus (COVID-19 duduk di bus wisata selama tur malam, menjelang Hari Nasional China di Beijing, China 26 September 2022.(FOTO C: Reuters)

Tetapi, seperti jutaan orang lainnya, Duan Ming kini harus gigit jari karena ia akan tetap tinggal lagi di rumah tahun ini, setelah pihak berwenang memperingatkan agar tidak bepergian karena kekhawatiran wabah Covid-19 yang memalukan sebelum pertemuan kepemimpinan utama bulan ini.

"Tidak ada gunanya mengambil risiko" untuk bepergian," kata Duan. "Tidak hanya bepergian ke luar negeri, tetapi mengunjungi tempat-tempat wisata domestik yang populer juga sudah tidak asing lagi," katanya lagi.

Sekolah-sekolah di Shanghai, tempat jutaan orang mengalami penguncian dua bulan yang melelahkan awal tahun ini juga telah memperingatkan siswa atau staf untuk tidak meninggalkan kota berpenduduk 25 juta selama liburan selama seminggu

Sementara Beijing juga meminta pengunjung untuk mendaftar ke kantor pemerintah daerah dan melakukan tes PCR berulang untuk membuktikan bahwa mereka bebas virus.

Kota selatan Kunming melangkah lebih jauh dengan karantina tiga hari bagi siapa pun yang berkunjung dari beberapa daerah yang dilanda wabah baru-baru ini.

Pada hari Jumat, pemerintah China menetapkan 1.619 lokasi secara nasional sebagai daerah berisiko sedang hingga tinggi, yang berarti mereka berada di bawah beberapa bentuk pembatasan Covid-19.

Area hot spot bisa berubah kapan saja dan memengaruhi status mobilitas penduduk setempat pada aplikasi kesehatan pelacak GPS yang diperlukan untuk naik angkutan umum dan memasuki banyak gedung.

"Ini adalah salah satu waktu paling sensitif bagi kepemimpinan China dalam beberapa tahun terakhir," kata Thomas Zhang, pakar China di FrontierView penasehat AS.

 "Stabilitas politik (termasuk nol Covid-19) sekarang mengalahkan semua pertimbangan lain. Ini tentu saja merupakan pukulan lain bagi industri pariwisata, yang sudah berjuang untuk pulih dari kesengsaraan yang disebabkan oleh penguncian awal tahun ini," ujar dia.

Peringatan larangan untuk bepergian di Pekan Emas (Golden Week) 2022 ini, tampaknya memiliki efek yang diinginkan menjelang Kongres Partai Komunis setiap lima tahun sekali di Beijing, di mana Presiden Xi Jinping diperkirakan akan mengamankan masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.