TIMES JAKARTA, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memastikan proses distribusi bantuan bagi pengungsi banjir bandang dan longsor di Sumatera berjalan semakin lancar. Pemerintah berhasil menurunkan kapal berukuran besar untuk bersandar di pesisir Sibolga, Sumatera Utara, setelah jalur darat menuju wilayah itu terputus total sejak bencana menerjang pada Selasa (25/11/2025) lalu.
Usai meninjau langsung kondisi pengungsi di Tapanuli Tengah, Senin (1/12/2025), Presiden Prabowo menyampaikan bahwa distribusi bantuan kini mengandalkan jalur laut dan udara. Pesawat angkut Hercules TNI Angkatan Udara dikirim setiap hari untuk mengangkut bantuan dari titik penyimpanan logistik ke daerah-daerah terdampak di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
“Saya kira kapal besar sudah bisa merapat ya di Sibolga. Kemudian, Hercules terus kita kerahkan, mungkin setiap hari beberapa titik bisa didaratkan,” ujar Presiden Prabowo saat berada di Posko Pengungsi GOR Pandan, Tapanuli Tengah, mengutip ANTARA.
Sibolga dan Tapanuli Tengah Menjadi Fokus Karena Terisolasi
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan bahwa Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah menjadi perhatian khusus pemerintah. Dua wilayah itu sempat terisolasi beberapa hari dan hanya dapat dijangkau melalui udara dan laut akibat jalan utama putus dihantam banjir bandang dan longsor.
Pemerintah menargetkan akses yang terputus dapat segera terbuka kembali. Presiden Prabowo pun menegaskan bahwa seluruh sumber daya dikerahkan untuk menembus desa-desa yang masih terisolasi.
“Ada beberapa desa yang terisolasi, insyaallah kita bisa tembus,” kata Presiden.
28 Helikopter, Hercules, dan Enam KRI Dikerahkan
Untuk mempercepat penanganan, pemerintah mengerahkan setidaknya 28 helikopter milik TNI, Polri, dan Basarnas. Armada ini digunakan untuk menyalurkan logistik, mengevakuasi warga, dan membuka akses antarwilayah yang terdampak.
Selain helikopter, pesawat angkut Hercules C130, A400M, dan berbagai alutsista udara lainnya diterjunkan secara intensif.
Dari sisi laut, TNI Angkatan Laut mengirim enam kapal perang (KRI), di antaranya: KRI dr. Soeharso-990 (kapal bantu rumah sakit), KRI Semarang-594, KRI Teluk Banten-516, KRI Teluk Gilimanuk-531, KRI Teluk Celukan Bawang-532, KRI Brawijaya-320.
Kapal-kapal tersebut membawa berbagai kebutuhan mulai dari tenda, peralatan kesehatan, bahan kontak, hingga perahu karet. Armada laut itu berangkat dari Jakarta dan Surabaya menuju Nias dan Belawan pada 29 November–1 Desember 2025. (*)
| Pewarta | : Rochmat Shobirin |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |