TIMES JAKARTA, JAKARTA – Juara dunia MotoGP 2025, Marc Marquez, menegaskan bahwa Ducati sangat membutuhkan Francesco "Pecco" Bagnaia kembali ke performa terbaiknya untuk menghadapi persaingan MotoGP 2026. Ia menilai stabilitas tim bergantung pada kemampuan Bagnaia menemukan kembali kepercayaan diri dan konsistensinya.

“Kami membutuhkan Pecco kembali ke levelnya karena dia sangat sensitif terhadap motor dan itu sangat membantu untuk masa depan,” ujar Marquez, dikutip dari laman resmi MotoGP.

Menurut Marquez, kecepatan Bagnaia sebenarnya masih terlihat dalam beberapa sesi latihan dan balapan. Namun performanya inkonsisten sepanjang musim 2025, terutama akibat kesulitan beradaptasi dengan Desmosedici GP25, yang tidak memberikan rasa percaya diri pada bagian depan sebagaimana motor musim sebelumnya.

Meski demikian, Marquez optimistis proses pemulihan Pecco bisa berlangsung cepat. “Kadang, dua bulan saja cukup untuk mengatur ulang semuanya. Jadi Desember dan Januari akan menjadi waktu terbaik bagi Pecco untuk mengatur ulang dan memulai ulang di tes Malaysia,” katanya.

Lanskap Kompetisi yang Makin Ketat

Marquez tampil dominan sepanjang 2025 dengan keunggulan 78 poin, meski harus absen pada lima seri terakhir karena cedera. Namun ia memperingatkan bahwa rival Ducati berkembang pesat menuju musim 2026.

Dalam empat seri terakhir, Aprilia mencatat tiga kemenangan. KTM, lewat Pedro Acosta, konsisten bersaing dalam perebutan podium paruh kedua musim. Sementara Honda menunjukkan kebangkitan dengan dua podium dalam rangkaian balapan Asia.

“Aprilia berkembang pesat, KTM semakin baik, dan Honda membuat lompatan besar,” ucap Marquez.

Kepercayaan Dall’Igna dan Stabilitas Ducati

Meski tekanan kompetitif meningkat, Marquez menilai Ducati berada pada jalur tepat. Ia menyebut sosok Gigi Dall’Igna, General Manager Ducati Corse, sebagai kunci kepercayaan dan arah pengembangan tim.

“Mereka menunjukkan bahwa mereka percaya kepada saya. Dengan Gigi, kami bekerja bersama, dan mentalitasnya adalah yang terbaik untuk menjadi pemimpin tim,” tutur Marquez.

Marquez menambahkan bahwa pendekatan Dall’Igna sangat membantu menjaga stabilitas psikologis pembalap. Ia mengutip salah satu pesan yang menurutnya berdampak besar.

“Dia berkata, ‘Kamu tidak pernah melakukan kesalahan, kamu hanya melakukan lebih baik atau lebih buruk,’ dan itu sangat membantu saya,” kata Marquez.

Dengan kombinasi pengalaman Marquez, potensi Bagnaia, dan arah teknik Dall’Igna, Ducati menatap MotoGP 2026 dengan keyakinan tetap berada dalam posisi unggul meskipun persaingan semakin ketat. (*)