TIMES JAKARTA, JAKARTA – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul mengungkapkan fokus perhatian Presiden Prabowo Subianto selama kunjungan pertamanya ke Sekolah Rakyat. Selain proses belajar-mengajar, kebersihan asrama dan asupan gizi untuk para siswa menjadi poin yang sangat diperhatikan oleh Kepala Negara.
Kunjungan perdana Presiden Prabowo untuk mengecek langsung pelaksanaan Sekolah Rakyat berlangsung di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Margaguna, Jakarta, pada Kamis (12/9/2024). Mensos Gus Ipul, yang mendampingi Presiden, menjelaskan bahwa “Tadi cukup jelas ya, selama beliau berkeliling di sini minta kebersihan benar-benar dijaga, mulai dari toilet, tempat asrama dan tempat belajar. Itu semua kebersihan harus terjaga.”
Gus Ipul memastikan bahwa standar kebersihan di seluruh fasilitas Sekolah Rakyat dijaga dengan sangat baik. Bahkan, para siswa dilibatkan secara aktif oleh wali asuh dan wali asrama untuk menjaga kebersihan, yang merupakan kunci kenyamanan selama proses belajar-mengajar berlangsung.
Tidak hanya kebersihan, asupan gizi juga menjadi perhatian serius. Kementerian Sosial sebagai pelaksana teknis memastikan para siswa menerima Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan porsi dan menu yang telah dihitung sesuai kebutuhan gizi harian mereka. “Gizinya juga terus diperhatikan. Makanya Presiden tadi ke ruang makan untuk melihat menu hari ini. Beliau tanya juga tiap harinya seperti apa. Tanggapan beliau positif pelaksanaannya sudah baik dan dievaluasi terus,” kata Mensos menjelaskan.
Program Sekolah Rakyat merupakan upaya strategis pemerintah untuk memberikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga dengan tingkat kesejahteraan terendah (desil 1 dan 2). Program ini dirancang sebagai miniatur pengentasan kemiskinan terpadu yang mengintegrasikan berbagai program lain seperti Cek Kesehatan Gratis (CKG), jaminan kesehatan, Koperasi Desa Merah Putih, dan program pembangunan 3 juta rumah.
Saat ini, telah beroperasi 100 Sekolah Rakyat tahap pertama untuk jenjang SD, SMP, dan SMA/sederajat di berbagai daerah, termasuk SRMA 10 Jakarta yang menampung 100 siswa. Kementerian Sosial menargetkan pada tahun ajaran 2025/2026 jumlahnya akan bertambah menjadi 165 sekolah, dengan total kapasitas 15.895 siswa yang didukung oleh 2.407 guru dan 4.442 tenaga kependidikan. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Faizal R Arief |