https://jakarta.times.co.id/
Berita

2.600 WNI Ikuti Jagong Harlah PCINU Pingtung di Taiwan

Selasa, 16 Desember 2025 - 08:36
2.600 WNI Ikuti Jagong Harlah PCINU Pingtung di Taiwan Suasana Jagong Harlah PCINU Pingtung di Taiwan, Minggu (14/12/2025).

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Sebanyak 2.600 Warga Negara Indonesia (WNI) mengikuti Jagong Harlah PCINU Taiwan Ranting Pingtung yang digelar di Taman Qianxi, Kota Pingtung, Taiwan, Minggu (14/12/2025). Kegiatan ini menjadi salah satu pertemuan diaspora Indonesia terbesar di wilayah selatan Taiwan sepanjang 2025.

Peserta Jagong Harlah didominasi mahasiswa dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tersebar di berbagai kota di Taiwan. Selain WNI, kegiatan ini juga diikuti warga Taiwan serta warga asing Muslim yang turut berbaur dalam suasana kebudayaan Indonesia.

Beragam pertunjukan seni dan budaya Indonesia ditampilkan, mulai dari seni islami, tarian daerah, hingga seni bela diri tradisional seperti Seni Sasak Lombok, PSHT, dan Pagar Nusa. 

Makmumi, Ketua Tanfidziyah PCINU Taiwan Ranting Pingtung, Makmumi, menyampaikan bahwa Jagong Harlah menjadi ruang penting untuk merawat kebersamaan diaspora Indonesia di perantauan.

Makmumi.jpg

“Jagong Harlah ini kami desain sebagai ruang silaturahmi besar. Di sini mahasiswa dan PMI bisa saling bertemu, berdialog, dan memperkuat rasa persaudaraan sebagai sesama WNI,” ujar Makmumi.

Menurutnya, kolaborasi antara mahasiswa dan PMI merupakan fondasi utama penguatan organisasi PCINU di tingkat ranting. Perbedaan latar belakang justru menjadi kekuatan dalam membangun komunitas yang solid dan inklusif.

“Kami ingin PCINU Pingtung hadir sebagai rumah bersama. Bukan hanya untuk kegiatan keagamaan, tetapi juga ruang aman untuk saling menguatkan, berbagi informasi, dan menjaga nilai kebangsaan di perantauan,” katanya.

Makmumi menambahkan, keterlibatan 2.600 WNI dalam Jagong Harlah menunjukkan tingginya kebutuhan akan ruang-ruang pertemuan yang mempersatukan diaspora Indonesia di Taiwan.

“Kehadiran ribuan peserta hari ini menjadi pesan kuat bahwa solidaritas diaspora masih sangat hidup. Ini modal sosial besar yang harus terus dirawat dan dikembangkan,” ucapnya.

Sementara itu, Muhammad Ghofur, Ketua Tanfidziyah PCINU Taiwan, menegaskan bahwa PCINU tidak hanya berfungsi sebagai organisasi keagamaan, tetapi juga memiliki peran sosial dan kemanusiaan di Taiwan.

Muhammad-Ghofur.jpg

“Warga NU di Taiwan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk menjadi relawan saat terjadi angin topan dan gempa bumi. Ini bentuk nyata kontribusi diaspora Indonesia bagi masyarakat setempat,” kata Ghofur.

Ia menjelaskan, keterlibatan aktif tersebut membuat komunitas Indonesia semakin diterima dan diapresiasi oleh pemerintah Taiwan, baik di tingkat nasional maupun daerah.

“Kontribusi sosial ini menjadi jembatan penting dalam membangun kepercayaan. Pemerintah Taiwan melihat bahwa komunitas Indonesia bukan hanya bekerja, tetapi juga peduli dan hadir saat masyarakat membutuhkan,” ujarnya.

Ghofur menilai Jagong Harlah sebagai momentum konsolidasi yang strategis untuk memperkuat peran diaspora Indonesia ke depan.

“Kegiatan ini bukan hanya seremonial. Ini konsolidasi energi sosial, budaya, dan spiritual diaspora Indonesia agar tetap produktif, berdaya, dan membawa nama baik bangsa di luar negeri,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Hainor Rahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.