https://jakarta.times.co.id/
Berita

Kongres Pendidikan NU, Khofifah Tekankan Pentingnya STEM dan Gizi untuk Generasi Emas

Rabu, 22 Januari 2025 - 18:12
Kongres Pendidikan NU, Khofifah Tekankan Pentingnya STEM dan Gizi untuk Generasi Emas Ketua Umum PP Muslimat NU yang juga Gubernur Jatim Periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa menjadi narasumber dalam Kongres Pendidikan Nahdlatul Ulama yang digelar PBNU dalam rangka Harlah Ke-102 NU di Hotel Bidakara Jakarta. (Foto: Dok. KIP)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Ketua Umum PP Muslimat NU yang juga Gubernur Jatim Periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa menjadi narasumber dalam Kongres Pendidikan Nahdlatul Ulama yang digelar PBNU dalam rangka Harlah Ke-102 NU di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (22/1/2025). 

Dalam kongres yang mengangkat tema Transformasi Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045 dan Kemaslahatan Umat Manusia tersebut, Khofifah menekankan pentingnya pengajaran Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) sebagai pendekatan strategis dalam membangun kompetensi  generasi masa depan.

Pasalnya, dikatakan Khofifah konsep pengajaran STEM akan mengajak para anak didik untuk berpikir kritis, mengembangkan kreativitas, adaptif pada teknologi dan inovasi serta terbiasa untuk praktik memecahkan masalah sehingga terbentuk pola pikir sebagai problem solver.

“Konsep pengajaran STEM mengajarkan anak didik untuk berpikir kritis, mengembangkan kreativitas, adaptif terhadap teknologi dan inovasi, serta terbiasa mempraktikkan pemecahan masalah. Ini akan membentuk pola pikir sebagai problem solver yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan global,” ujar Khofifah.

Di depan tamu yang hadir mulai dari Rektor Perguruan Tinggi NU, Pengurus Wilayah LP Ma'arif, Pimpinan Pondok Pesantren juga Pengurus RMI PBNU Khofifah mengutip data bahwa rata-rata IQ anak-anak Indonesia  menurut world population review (2024 updated) yang berada di angka 78,49. 

Rerata IQ anak-anak Indonesia ini ditegaskannya perlu didorong untuk mengejar seperti   negara tetangga  lainnya  seperti Singapura (105,89) rangking 3 dunia, sementara Malaysia (87,58) peringkat 73.

“Kita terpaksa membuat persandingan ini supaya ke depan pendidikan kita semakin maju dengan terus mendorong pengembangan kurikulum, kualitas guru, juga sarana prasarana pendidikan kita,” kata Khofifah.

Khofifah menambahkan bahwa upaya peningkatan kualitas pendidikan harus dimulai sejak dini. Ia menekankan pentingnya perhatian pada hari pertama kehidupan, bukan hanya hari pertama kelahiran. 

Khofifah-2.jpg

“Sebanyak 80 persen kecerdasan anak terbentuk pada hari pertama kehidupan. Oleh karena itu, perhatian pada gizi anak sejak dalam kandungan hingga usia dini sangatlah krusial,” jelasnya.

Dalam konteks ini, Khofifah juga menyinggung Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menurutnya sangat efektif untuk anak-anak, terutama  dalam rangka mendorong peningkatan IQ anak. 

“Asupan protein dan kalori yang cukup menjadi sangat penting. Saya sering ke daerah pinggiran dan pedalaman  dan melihat langsung bagaimana warga pedalaman berupaya memenuhi kebutuhan gizi mereka dan itu tidak mudah. Maka program ini sangat baik ketika kita ingin membangun generasi yang berkualitas,” katanya.

Khofifah mengungkapkan bahwa sebelum Presiden Prabowo Subianto dilantik, ia sempat berdiskusi dan menyampaikan agar program MBG bisa turut menyasar anak-anak di jenjang Raudhatul Athfal (RA). Hal ini penting untuk memastikan kecukupan gizi anak sejak dini.

“Dan apa yang dilakukan melalui program MBG ini sejatinya ada referensinya sebagaimana dilakukan di dapur umum Syekh Abdul Qadir Al-Jailani di Baghdad yang sudah berjalan selama 900 tahun,” kata Khofifah.

“Dapur ini memberikan makanan bergizi gratis setiap hari dua kali kepada masyarakat dhuafa dan fuqoro. Ini adalah contoh nyata bagaimana perhatian terhadap gizi dapat menjadi tradisi yang kuat dan berkelanjutan,” tambahnya.

Di sisi lain, ia juga menyinggung posisi Indonesia yang berada di peringkat 27  atau meningkat 7 point dalam daya saing global. Hal ini harus menjadi semangat  bersama dimana kualitas SDM generasi bangsa harus didorong peningkatannya di segala lini.

“Kita harus menjaga dan terus  meningkatkan  daya saing bangsa. Pendidikan yang berkualitas dan gizi yang baik adalah langkah strategis untuk mencapainya,” pungkasnya.

Kongres ini dihadiri oleh para tokoh pendidikan, akademisi, dan pengambil kebijakan yang berkomitmen untuk mendorong transformasi pendidikan demi kemaslahatan umat dan pencapaian visi Indonesia Emas 2045. (*)

Pewarta : Rudi Mulya
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.