TIMES JAKARTA, JAKARTA – Hari ini (1/11/2024) adalah hari pertama perdagangan di bulan November. Seperti biasa, setiap tanggal 1, pelaku pasar akan menunggu data inflasi bulan kemarin (bulan Oktober) yang akan dipublikasikan oleh BPS nanti siang. Publikasi ini tentunya akan mempengaruhi hasil Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
“Dari data konsensus ekonom yang kami amati di Tradingeconomics, inflasi tahunan (YoY) untuk bulan Oktober diharapkan berada pada level 1,7 persen, turun dari level 1,84 persen. Inflasi yang rendah, akan mempermudah keputusan BI dalam menurunkan suku bunga pada bulan November ini,” kata Satrio Utomo, praktisi pasar modal Komunitas Trader Saham Rencana Trading, Jumat (1/11/2024).
Di hari terakhir di Oktober kemarin, banyaknya emiten yang mempublikasikan kinerja Kuartal III (3Q2024) bakal membuat perdagangan hari ini menjadi perdagangan yang sibuk. Pelaku pasar akan merespon kinerja positif atau negatif dari saham-saham yang ada di portfolionya.
Di sisi lain, kondisi dari Bursa Global terlihat cenderung negatif, setelah sentimen negatif dari kinerja beberapa perusahaan teknologi memicu tekanan jual. Sentimen seperti ini biasanya bersifat internal, kurang begitu berpengaruh terhadap pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: IHSG Menunggu Data Inflasi, Mencerna Kinerja Emiten
Pewarta | : Hendarmono Al Sidarto |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |