TIMES JAKARTA, JOMBANG – Keluarga besar Pondok Pesantren Tebuireng mengapresiasi langkah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk meneliti kembali buku sejarah NU. PBNU telah meminta kepada Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) dan Ma’arif untuk meneliti kembali kajian sejarah NU.
Hal tersebut disampaikan KH. Irfan Yusuf Hakim dalam pembukaan Konferensi Wilayah (Konferwil) NU Jatim 2024 di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Jumat (2/8/2024).
“Saya mengapresiasi PBNU yang telah meminta RMI dan Ma’arif untuk meneliti kembali buku-buku sejarah, terutama tentang sejarah NU,” tegasnya.
Gus Irfan berharap, bahwa buku-buku sejarah tidak hanya menjadi tinggalan masa lalu. Akan tetapi menjadi kisah-kisah perjuangan NU untuk masa mendatang.
“Kita berharap buku-buku sejarah tidak hanya menjadi history, tapi menjadi our story, our true story,” pungkasnya. (*)
Pewarta | : Thaoqid Nur Hidayat |
Editor | : Deasy Mayasari |