TIMES JAKARTA, JAKARTA – Sebuah tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menggagas kampanye penggunaan YaDom, inhaler herbal asal Thailand, sebagai alternatif yang lebih sehat dibandingkan rokok elektronik atau vape di kalangan generasi muda.
Tim peneliti yang terdiri dari Giovanni Dhimas Raditya Putra (FKUI 2022), Chesya Ejoli (FKUI 2024), dan Sherryl Raeffy Rayendra (FKUI 2024) ini mengembangkan inisiatif tersebut berdasarkan riset awal tentang kesehatan perkotaan.
"Kampanye kesehatan ini kami rancang setelah riset awal tentang urban health, kemudian kami berdiskusi tentang potensi substitusi vape yang sudah familiar di masyarakat. YaDom kami nilai memiliki potensi besar karena legal, murah, dan memiliki risiko ketergantungan yang jauh lebih rendah daripada rokok atau vape," jelas Chesya Ejoli di Depok, Selasa (5/8/2024).
Menurut tim, YaDom mampu memberikan efek relaksasi dan pereda stres serupa dengan vape, tetapi tanpa kandungan nikotin atau zat adiktif berbahaya. Untuk memaksimalkan dampaknya, kampanye ini dilengkapi dengan strategi edukasi melalui media sosial, testimoni mantan perokok, serta kolaborasi dengan sekolah-sekolah dan influencer.
"Kampanye kami bertujuan untuk mengubah kebiasaan kalangan muda yang ingin mencoba vaping dengan alternatif yang lebih aman, seperti Ya-Dom, sekaligus sebagai pendukung terapi bagi mereka yang sudah terlanjur kecanduan rokok elektrik," tambah Chesya.
Inisiatif ini berhasil membawa tim FKUI menjadi salah satu finalis dalam kompetisi Public Health Challenge yang diadakan oleh Asian Medical Students' Association (AMSA) International, bersaing dengan 23 tim dari berbagai negara Asia.
"Kami senang bisa mengikuti kompetisi internasional ini, terlebih lagi bisa meraih juara. Kompetisi ini menjadi momentum penting untuk menumbuhkan semangat kolaborasi dan inovasi bersama rekan-rekan dari AMSA Internasional. Kami berharap lomba yang serupa dapat menjadi pemicu bagi banyak mahasiswa kedokteran untuk selalu berinovasi, tidak hanya secara klinis, namun juga secara preventif untuk masyarakat," ungkap Chesya.
Dekan FKUI, Prof. Ari Fahrial Syam, turut memberikan apresiasi atas prestasi tim tersebut. Menurutnya, pencapaian ini tidak hanya mencerminkan keunggulan akademik, tetapi juga kepedulian mahasiswa FKUI terhadap isu kesehatan masyarakat yang aktual.
Pewarta | : Antara |
Editor | : Faizal R Arief |