TIMES JAKARTA, JAKARTA – Produsen kendaraan listrik asal China, BYD bersama lini premiumnya DENZA, mencatatkan kinerja impresif sepanjang 2025. Keduanya membukukan penjualan gabungan mencapai 47.300 unit dan mengamankan sekitar 57 persen pangsa pasar kendaraan listrik nasional.
Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, menyebut capaian tersebut mencerminkan meningkatnya kepercayaan konsumen Indonesia terhadap teknologi kendaraan listrik yang diusung BYD.
Menurutnya, respons pasar yang kuat menjadi sinyal positif bagi perkembangan ekosistem EV di Tanah Air, sekaligus mendorong pertumbuhan industri otomotif nasional di tengah tantangan ekonomi global.
“Angka ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap teknologi EV terus menguat dan menjadi energi baru bagi industri otomotif Indonesia,” ujar Eagle Zhao dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (15/12/2025).
Ia menambahkan, performa penjualan BYD patut diapresiasi karena diraih di tengah perlambatan ekonomi dan tekanan yang melanda industri otomotif secara umum.
Data internal BYD Indonesia menunjukkan, pada 2024 penjualan perusahaan masih berada di kisaran 43.000 unit. Namun pada 2025, angka tersebut berhasil dilampaui dalam waktu kurang dari satu tahun, menandakan percepatan signifikan di pasar EV.
Secara historis, penetrasi kendaraan listrik di Indonesia juga terus meningkat. Dari hanya sekitar 2–3 persen pada 2023, naik menjadi 5 persen di 2024, dan melonjak hingga mendekati 12 persen menjelang akhir 2025.
Lonjakan ini didorong oleh semakin beragamnya pilihan model, akses yang makin mudah, serta teknologi baterai yang kian efisien dan ramah lingkungan, menjadikan EV sebagai solusi mobilitas yang relevan bagi masyarakat modern.
Di segmen low hatchback, BYD Atto 1 tampil sebagai salah satu kontributor utama dengan penjualan lebih dari 17.700 unit hanya dalam dua bulan. Desain ringkas, efisiensi energi, dan kemudahan penggunaan menjadi faktor penarik konsumen.
Pada segmen MPV, BYD M6 juga mencatat performa kuat dengan distribusi sekitar 9.900 unit sepanjang Januari hingga November 2025, menjadikannya mobil listrik terlaris kedua secara nasional.
Sementara itu, segmen SUV diperkuat oleh BYD Sealion 7 yang mencatatkan penjualan lebih dari 7.900 unit sejak Februari 2025. Perpaduan performa, jarak tempuh, dan desain sporty menjadi nilai jual utama.
Di kelas sedan, BYD Seal hadir sebagai model yang menawarkan keseimbangan antara performa, efisiensi, dan kenyamanan berkendara, sehingga memperkuat citra BYD di segmen ini.
Untuk kelas premium, DENZA D9 menjadi tulang punggung penjualan high MPV listrik. Model ini mencatatkan lebih dari 7.000 unit penjualan, berkat teknologi kabin cerdas, fitur keselamatan canggih, dan kenyamanan yang mampu bersaing dengan MPV konvensional.
Sinergi BYD dan DENZA dinilai tidak hanya memperluas pasar kendaraan listrik, tetapi juga berperan sebagai motor penggerak pertumbuhan industri EV di Indonesia. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: BYD–DENZA Kuasai 57 Persen Pasar EV RI, Penjualan Tembus 47 Ribu Unit di 2025
| Pewarta | : Hendarmono Al Sidarto |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |