TIMES JAKARTA, JAKARTA – Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko akhirnya buka suara terkait pelelangan kapal riset Baruna Jaya yang ramai diperbincangkan di media sosial.

Informasi pelelangan kapal Baruna Jaya secara resmi terdapat dalam situs lelang.go.id milik Kementerian Keuangan.

Handoko menegaskan bahwa pelelangan tersebut telah direncanakan sejak lama karena kapal dinilai sudah tidak layak operasi.

"Ini memang sudah direncanakan lama sejak sebelum BRIN (dibentuk), karena sudah tidak layak operasi," kata Handoko saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat (7/2/2025).

Ia pun mengonfirmasi bahwa pelelangan kapal tersebut memang tengah berlangsung secara resmi melalui situs lelang.go.id milik Kementerian Keuangan.

"Kalau sudah di situs ya benar sudah dalam proses," ujarnya singkat.

Meski dua unit kapal riset dilelang, BRIN memastikan bahwa penggantinya tengah disiapkan. Handoko menyebut bahwa saat ini pihaknya sedang membangun dua kapal riset baru sebagai bagian dari rencana jangka panjang BRIN yang menargetkan total 12 kapal riset.

"BRIN saat ini sedang membangun dua kapal riset. Berikutnya akan ada lagi sampai mencapai 12 kapal," jelasnya.

Berdasarkan pantauan di situs lelang.go.id, dua kapal yang dilelang adalah KM Baruna Jaya II dan KM Baruna Jaya IV. Dalam lelang tersebut, kapal-kapal tersebut tercatat dalam kategori "1 Paket Scrap terdiri dari 2 Unit Kapal Survey Boat di Kota Jakarta Utara" dengan nilai limit Rp7,94 miliar.

Informasi pelelangan kapal ini pertama kali viral di media sosial X (Twitter) melalui akun Lembaga Kajian Pertahanan Strategis (Keris) @LembagaKERIS. Dalam unggahannya, akun tersebut menyoroti kebijakan BRIN yang melelang kapal risetnya.

"Sudah resmi ya kapal Baruna Jaya @brin_indonesia dilelang scrap. Jayalah BRIN dan para pimpinannya @prabowo," tulis akun tersebut.

Cuitan yang diposting pada Rabu (5/2/2025) pukul 8.45 WIB itu mendapat perhatian luas, hingga Jumat (7/2/2025) pukul 10.15 WIB telah memperoleh lebih dari 448 ribu tayangan. Bahkan, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI periode 2014-2019, Susi Pudjiastuti, turut menanggapi unggahan tersebut. (*)