TIMES JAKARTA, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid melaporkan sebanyak 73,5 persen base transceiver station (BTS) yang ada di Provinsi Aceh telah beroperasi normal (on air).
Capaian tersebut, menurutnya, mengalami lonjakan cukup tinggi dalam kurun waktu satu hari. Sebelumnya, jumlah BTS yang aktif masih berada di kisaran 50 persen.
“Dalam satu hari terakhir, dari 17 Desember ke 18 Desember, terjadi kenaikan pemulihan BTS yang cukup tinggi. Tadi pukul 00.00 WIB, BTS on air sudah mencapai 73,5 persen,” ujar Meutya di Kantor Kemkomdigi, Jakarta Pusat, Jumat (19/12/2025).
Meski demikian, Meutya menegaskan bahwa pemerintah menargetkan pemulihan jaringan hingga 100 persen, terutama di wilayah yang masih terdampak cukup parah seperti Bener Meriah, Aceh Tamiang, dan Gayo Lues. Kemkomdigi bersama para operator seluler terus melakukan koordinasi intensif untuk mempercepat proses tersebut.
“Pada angka 73 persen ini memang ada kemajuan, tetapi target kita tetap menjangkau 100 persen,” tegasnya.
Sementara itu, kondisi jaringan telekomunikasi di provinsi lain menunjukkan pemulihan hampir menyeluruh. Di Sumatera Barat, operasional BTS telah pulih hingga 99 persen, sedangkan di Sumatera Utara mencapai 98 persen.
Meutya menilai kelancaran jaringan komunikasi memiliki peran krusial dalam mendukung pemulihan sektor lain di wilayah terdampak bencana. Pemerintah pun akan memetakan kabupaten dan kota yang menjadi prioritas untuk percepatan pemulihan jaringan.
“Informasi dan komunikasi menentukan keberlangsungan proses pemulihan sektor lainnya, sekaligus menjadi kebutuhan penting bagi keluarga dan masyarakat yang terdampak bencana, khususnya di Aceh,” jelasnya.
Di sisi operator, Direktur Utama Telkomsel Nugroho mengungkapkan bahwa tantangan utama dalam pemulihan jaringan berasal dari keterbatasan pasokan listrik. Banyak jaringan transmisi listrik yang rusak akibat bencana, sehingga belum dapat difungsikan kembali secara optimal.
“Kendala utama memang dari sisi listrik. Banyak sutet yang rubuh dan belum bisa disambungkan, serta integrasi dengan pembangkit listrik yang belum sepenuhnya berjalan,” kata Nugroho.
Selain masalah listrik, gangguan pada kabel fiber optik akibat banjir dan longsor juga memperlambat proses pemulihan. Meski begitu, Telkomsel memastikan akan mengerahkan seluruh sumber daya dari berbagai wilayah di Indonesia.
"Ini tentu perlu dilakukan upaya ekstra baik sisi listrik dari genset atau kita menunggu PLN gitu atau dari sisi transport apakah kita menggunakan satelit, kita menggunakan jalur baru yang melalui kabel bawah laut gitu, itu kita lakukan semaksimal mungkin," ujar Nugroho. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Menkomdigi Sebut Pemulihan BTS di Aceh Capai 73,5 Persen
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |