TIMES JAKARTA, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan bahwa ayah dari Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang, HM Kunang, termasuk dalam tujuh orang yang diamankan dan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.

“Benar. Jadi, di antara tujuh orang yang diamankan, salah satunya ayah dari Bupati,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Jakarta, Jumat (19/12/2025).

Dari sepuluh orang yang awalnya diamankan dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Bekasi, KPK membawa tujuh orang ke Jakarta untuk diperiksa secara intensif. Kelompok ini terdiri dari Ade Kuswara Kunang dan enam pihak swasta.

“Saat ini tim masih terus melakukan pemeriksaan secara intensif kepada tujuh pihak yang sudah diamankan tersebut,” jelas Budi.

KPK juga menyita barang bukti uang tunai ratusan juta rupiah dari operasi tersebut. “Tim menyita barang bukti dalam bentuk uang tunai sejumlah ratusan juta rupiah. Nanti detailnya kami akan sampaikan saat konferensi pers,” tambah Budi. Penyegelan juga dilakukan di beberapa lokasi untuk melengkapi barang bukti.

Menanggapi kasus yang menjerat dua kadernya (Bupati Bekasi dan Bupati Ponorogo), Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira, menyatakan partainya menghormati proses hukum. “Secara prinsip PDI Perjuangan menghormati semua proses hukum, termasuk kasus yang terjadi pada kader PDI Perjuangan,” katanya.

Ia menegaskan bahwa partai tidak pernah mengajarkan korupsi dan telah berulang kali mengingatkan kadernya. Jika ada kader yang tersandung, itu adalah tanggung jawab pribadi. Meski demikian, PDIP siap memberikan pendampingan hukum melalui badan partai jika diminta.

OTT di Bekasi merupakan operasi kesepuluh KPK pada tahun 2025. Operasi kesebelas juga telah dilakukan di Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, yang menjerat enam orang, termasuk dua pejabat kejaksaan.

Seluruh proses pemeriksaan terhadap tersangka OTT Bekasi masih berlangsung, dengan KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum mereka sesuai KUHAP. (*)