https://jakarta.times.co.id/
Berita

Sri Sultan Hamengku Buwono II Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Kamis, 22 Mei 2025 - 19:34
Sri Sultan Hamengku Buwono II Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional Pertemuan tokoh muda dan Wamensos saat mendorong usulan Sri Sultan Hamengku Buwono II sebagai Pahlawan Nasional. (FOTO: dok. Pribadi)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Tokoh muda dari berbagai kalangan mengusulkan Sri Sultan Hamengku Buwono II (HB II) sebagai Pahlawan Nasional, mengingat perannya sebagai salah satu figur utama dalam perlawanan terhadap kolonialisme Belanda. Usulan tersebut disampaikan dalam diskusi bersama Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono.

Dalam pertemuan tersebut, para tokoh muda tidak hanya meminta dukungan pemerintah, tetapi juga merancang langkah konkret berupa sosialisasi dan kajian sejarah guna memperkenalkan kembali sosok HB II kepada generasi muda.

“Beliau adalah sosok yang gigih melawan penjajahan dan membela rakyat Jawa,” tegas RM. Fajar Bagoes Sampurno, Ketua Lembaga Vasiati Socaning Lukika sekaligus keturunan langsung dari HB II, dalam keterangan tertulisnya kepada TIMES Indonesia, Kamis (22/5/2025).

Menanggapi usulan itu, Wamensos Agus Jabo Priyono menyatakan komitmen pemerintah untuk mendukung pengusulan gelar bagi tokoh-tokoh yang berjasa dalam perjuangan kemerdekaan.

“Kami sangat mendukung upaya mengenang jasa para pahlawan seperti HB II dan Pangeran Diponegoro. Sosok-sosok ini harus lebih dikenal generasi muda,” ujar Jabo.

Ketua Umum Bintang Muda Indonesia (BMI) Farkhan Evendi, menambahkan bahwa HB II bukan hanya tokoh sejarah, tetapi juga sumber inspirasi bagi semangat perjuangan masa kini.

“Kisahnya harus diketahui bangsa Indonesia, khususnya anak muda, agar mereka paham sejarah bangsanya sendiri,” ujarnya.

Sementara itu, Utami Oentoro, dosen Universitas Bung Karno, menekankan pentingnya peran kampus dalam menghidupkan kembali kajian sejarah melalui diskusi dan penelitian tentang tokoh seperti HB II.

“Mahasiswa perlu memahami sejarah perjuangan bangsa agar tidak tercerabut dari akar budayanya,” jelasnya.

Pertemuan juga menghasilkan sejumlah rencana, termasuk seminar nasional, penelitian akademik, dan program edukasi sejarah melalui institusi pendidikan.

“Kita perlu membuat program edukasi yang menarik agar masyarakat, terutama anak muda, tertarik mempelajari sejarah,” tambah Dedi, seorang pemerhati sosial.

Sri Sultan Hamengku Buwono II memimpin Kesultanan Yogyakarta pada periode 1792–1810 dan 1811–1812. Ia dikenal sebagai penguasa yang keras menentang penjajahan Belanda, termasuk terlibat dalam konflik dan perlawanan yang melatarbelakangi Perang Jawa (1825–1830) yang kemudian dipimpin oleh Pangeran Diponegoro. (*)

Pewarta : Ahmad Nuril Fahmi
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.