TIMES JAKARTA, MALANG – Di Guest House UB Kota Malang, pada satu sore yang hangat, para alumni dan pengelola Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) berkumpul dalam acara Buka Bersama yang meriah.
Dengan sajian prasmanan beraneka ragam hidangan lezat yang menciptakan suasana akrab dan santai, forum ini menjadi momentum penting untuk membahas inovasi digital, benefit Kartu Alami, dan berbagai inisiatif strategis yang diharapkan dapat mengukuhkan jaringan serta meningkatkan reputasi UB.
Dalam diskusi yang hidup, tokoh seperti Prof Dr Sakti Hidayat, Wakil Rektor UB Bidang Kemahasiswaan; Arif Nugroho; Deny Hariyatna, Ketua Bidang Pengembangan Organisasi dan Kelembagaan; Dilan Sawalius Batuparan, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat IKA UB; Tibyani Sari; Imam Fadillah (Ketua IKA FH) dan Widodo F. Eko menyampaikan gagasan mereka.
Prof Dr. Sakti Hidayat menegaskan, "Kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kemahasiswaan dan memperluas jejaring kerjasama dengan berbagai pihak guna mendukung kemajuan institusi."
Sementara Arif Nugroho menyampaikan bahwa data tracer study dapat dibagikan dengan persetujuan masing-masing alumni serta mengusulkan pengembangan sebuah super app yang menyatukan berbagai aktivitas kealumnian melalui integrasi real time antara aplikasi mobile dan website IKA UB serta DPKA UB.
Menyoroti pentingnya penyatuan seluruh kegiatan alumni UB dan IKA UB agar terpusat dalam satu platform, Deny Hariyatna menyatakan, "Fokus kami adalah mengoptimalkan struktur organisasi dan kelembagaan untuk mendukung pertumbuhan kolaboratif dan efisiensi operasional di tengah tantangan zaman."
Sementara itu, Dilan Sawalius Batuparan menambahkan, "Kami akan memperkuat peran alumni sebagai agen perubahan dan meningkatkan sinergi antar seluruh elemen institusi demi kemajuan bersama."
Di waktu yang sama, Tibyani Sari mengusulkan pembentukan komunitas melalui WhatsApp dan kemungkinan penyelenggaraan pelatihan pengantar AI guna menyesuaikan perkembangan teknologi.
Sdangkan dalam sesi diskusi, Imam Fadillah mengemukakan rencana strategis untuk mendaftarkan IKA sebagai badan hukum guna membuka ruang kemitraan yang lebih luas dengan alumni dan mengadakan pertemuan rutin dengan para stakeholder.
Tak mau kalah, Widodo F Eko menekankan pentingnya menyediakan kesempatan magang bagi mahasiswa dan alumni sebagai upaya meningkatkan employability yang berdampak positif pada peringkat QS Ranking, khususnya dalam aspek employer reputation.
Forum ini juga mengungkap beberapa inisiatif tambahan, antara lain usulan agar pilihan pendidikan diintegrasikan ke dalam program-program mendatang sehingga institusi dapat lebih proaktif mengikuti tren pendidikan yang berkembang, serta penekanan pentingnya konsistensi dalam mengelola komunikasi digital.
Meski saat ini masih belum ada contoh lengkap berupa audio dan video dari salah satu sesi rekaman bersama narasumber, seluruh materi tersebut direncanakan untuk dikumpulkan berdasarkan kesepakatan bersama antara narasumber dan pihak lapangan.
Tak hanya itu, diskusi juga menyentuh aspek pendukung operasional, seperti pemanfaatan transportasi publik dengan penggunaan bus Kuningan dan sepeda untuk mendukung program magang di kerudungan, serta integrasi seluruh proses mulai dari pengumpulan data, dokumentasi, hingga evaluasi akhir ke dalam website yang dirancang untuk memantau setiap tahapan kegiatan.
Pemanfaatan aset internal, seperti kandang ternak, juga diusulkan sebagai salah satu lokasi potensial untuk pelatihan tambahan guna meningkatkan kapasitas para alumni.
Acara Buka Bersama ini tidak hanya menjadi ajang berbagi ide dan inovasi, tetapi juga mencerminkan komitmen bersama untuk mengoptimalkan sistem informasi digital, memperkuat sinergi antar pihak, dan mengembangkan program pendidikan serta pelatihan yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, forum IKA UB ini menandai langkah strategis dalam memperkuat jaringan kealumnian dan mendorong kemajuan UB di kancah nasional maupun internasional. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Rembuk Ramadan IKA UB, Menyimak Gagasan Alumni untuk Kemajuan
Pewarta | : Claresta Faustina Fedora (Magang MBKM) |
Editor | : Ronny Wicaksono |