TIMES JAKARTA, JAKARTA – Pemerintah berkomitmen memperkuat pendidikan anak usia dini (PAUD) melalui dukungan anggaran sebesar Rp5,1 triliun yang dialokasikan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.

Istri Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, Selvi Ananda, mengatakan bahwa dukungan ini merupakan bagian dari total anggaran pendidikan sebesar Rp757,8 triliun yang telah disiapkan pemerintah untuk tahun depan.

“Pemerintahan yang dipimpin oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto berkomitmen kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujar Selvi dalam acara Puncak Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional 2025 di Jakarta, Kamis (13/11/2025), yang dipantau secara daring.

“Salah satunya melalui alokasi dana pendidikan sebesar Rp757,8 triliun pada RAPBN 2026 nanti, dengan bantuan operasional penyelenggaraan PAUD sebesar Rp5,1 triliun,” imbuhnya.

Selvi menegaskan, dana tersebut akan difokuskan untuk memperluas akses pendidikan anak usia dini, terutama bagi anak-anak di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, angka partisipasi kasar anak usia 5–6 tahun di Indonesia mencapai 74,15 persen. Artinya, sekitar seperempat anak dalam kelompok usia tersebut masih belum terjangkau layanan pendidikan formal.

“Angka ini menjadi indikator penting dalam mengukur partisipasi pendidikan anak usia dini. Masih ada pekerjaan besar yang perlu kita selesaikan bersama,” tutur Selvi.

Ia juga menyoroti peran besar masyarakat dalam mendirikan lembaga PAUD swasta dan swakelola yang selama ini membantu memperluas akses pendidikan di berbagai wilayah.

“Saya yakin mereka dengan tulus mencurahkan tenaga, waktu, dan pikiran untuk membentuk generasi penerus bangsa yang unggul,” kata Selvi.

Selvi turut mengapresiasi dedikasi para tenaga pendidik PAUD di seluruh Indonesia, baik di bawah naungan pemerintah maupun yang dikelola secara mandiri. Menurutnya, semangat dan ketulusan para pengajar menjadi fondasi penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang penuh kasih.

“Para tenaga pengajar di PAUD juga harus terus dimotivasi dan diberikan apresiasi. Mereka mengajar anak-anak dengan penuh ketulusan dan kasih sayang, sehingga anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang hangat dan mendukung,” ujarnya.

Ia menambahkan, kolaborasi lintas pihak menjadi kunci utama agar kebijakan PAUD yang holistik dan integratif dapat berjalan efektif di seluruh daerah.

“Peran Bunda PAUD di daerah sangat penting. Mereka menjadi ujung tombak dalam memastikan pendidikan anak usia dini berjalan dengan baik dan adaptif terhadap berbagai tantangan,” tutur Selvi.

Menutup sambutannya, Selvi berharap semangat untuk memperkuat fondasi pendidikan sejak dini terus dijaga.

“Kita ingin anak-anak Indonesia menjadi generasi yang sehat, cerdas, berakhlak, dan berkarakter mulia untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.(*)