TIMES JAKARTA, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi memberikan persetujuan kepada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim/BJTM) sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) serta Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai pemilik akhir (ultimate shareholder) di PT Bank Pembangunan Daerah Lampung atau Bank Lampung.

Langkah strategis ini diwujudkan melalui penyertaan modal senilai Rp100 miliar. Dari total nilai tersebut, sebesar Rp25,38 miliar direalisasikan dalam bentuk setoran modal dengan kepemilikan 2.537.684 saham, sementara sisanya Rp74,63 miliar dibukukan sebagai agio saham.

Corporate Secretary Bank Jatim Fenty Rischana K,  sebagaimana keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (23/12/2025), menjelaskan bahwa transaksi tersebut membuat kepemilikan saham Bank Jatim di Bank Lampung mencapai 5,42 persen dan telah tercatat dalam sistem pengawasan OJK, sebagaimana disampaikan melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dari sisi kinerja, hingga kuartal III-2025 Bank Jatim mencatat laba bersih sebesar Rp1,148 triliun, tumbuh 23,51 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp930,06 miliar. Pertumbuhan juga terlihat pada pendapatan bunga yang melonjak 28,36 persen menjadi Rp7,42 triliun.

Pendapatan bunga bersih perseroan turut meningkat signifikan sebesar 29,25 persen menjadi Rp5,1 triliun. Seiring ekspansi bisnis, Bank Jatim membukukan beban penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar Rp1,245 triliun, naik 80,64 persen secara tahunan.

Sementara itu, total kredit yang berhasil disalurkan mencapai Rp80,25 triliun hingga kuartal III-2025, tumbuh 29,02 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Capaian ini menegaskan langkah ekspansi Bank Jatim dalam memperkuat perannya di sektor perbankan regional. (*)