Berita

Lagi, 9 Orang Pengunjuk Rasa Kudeta Militer Myanmar Ditembak Mati

Rabu, 03 Maret 2021 - 19:35
Lagi, 9 Orang Pengunjuk Rasa Kudeta Militer Myanmar Ditembak Mati Pengunjukrasa berhamburan ketika aparat keamanan Myanmar menembakkan gas air mata dan beberapa pemuda yang terluka di Myingyan oleh peluru tajam dan peluru karet yang ditembakkan tentara dan polisi. (FOTO: Reuters/The Irrawaddy)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Lagi, pasukan keamanan Myanmar menembak mati 9 orang pengunjuk rasa yang menentang kudeta militer Myanmar, Rabu (3/3/2021) di kota di Myanmar.

Mereka tertembus peluru tajam di bagian kepala, leher dan dada. Rata-rata usia mereka masih muda antara 14 tahun hingga 25 tahun.

Reuter melaporkan, seorang remaja laki-laki meninggal dunia di Myingyan tetapi korban terbesar berada di pusat kota lain, Monywa. Di mana 5 orang yang terdiri dari empat pria dan satu wanita meninggal dunia, demikian kata editor Monywa Gazette, Ko Thit Sar.

Saksi mata menyebutkan dua orang lagi meninggal di kota terbesar kedua negara itu, Mandalay, dan satu orang lagi meninggal di kota Yangon  ketika polisi melepaskan tembakan.

Pasukan keamanan Myanmar semakin beringas dalam menangani pengunjukrasa

"Mereka tidak menyemprot kami dengan meriam air, tidak ada peringatan untuk bubar, mereka hanya menembakkan senjata mereka," kata Si Thu Maung, koordinator unjuk rasa di pusat kota Myingyan kepada Reuters.

"Mereka berbaris ke arah kami dan menembakkan gas air mata, berbaris lagi dan menggunakan granat kejut," tambahnya.

"Negara ini seperti Lapangan Tiananmen di sebagian besar kota besar," kata Uskup Agung Yangon, Kardinal Charles Maung Bo, di Twitter, menyinggung penindasan protes yang dipimpin mahasiswa di Beijing pada tahun 1989.

Kekerasan itu terjadi sehari setelah para menteri luar negeri ASEAN mendesak pengekangan tetapi gagal bersatu di belakang seruan untuk pembebasan Aung San Suu Kyi dan pemulihan demokrasi.

Pada hari Selasa, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) gagal membuat terobosan dalam pertemuan virtual menteri luar negeri soal Myanmar.

ASEAN bersatu dalam soal seruan untuk menahan diri. Sedangkan yang menyerukan pembenasan Aung San Suu Kyi hanya empat anggota yakni Indonesia, Malaysia, Filipina dan Singapura.

ASEAN terdiri dari Myanmar, Singapura, Filipina, Indonesia, Thailand, Laos, Kamboja, Malaysia, Brunei, dan Vietnam.

Pasukan keamanan juga menahan sekitar 300 pengunjukrasa ketika mereka membubarkan protes di Yangon, kantor berita Myanmar Now melaporkan.

Hingga kini tercatat sedikitnya 31 orang meninggal dunia oleh peluru tajam pasukan keamanan Myanmar sejak kudeta militer Myanmar 1 Februari 2021 dan 1200 orang lainnya ditangkap dan ditahan termasuk para pemimpin terpilih, pengunjuk rasa, pegawai negeri sipil, dan jurnalis. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.