https://jakarta.times.co.id/
Opini

Purbaya dan Jalan Sunyi Menuju RI-2

Senin, 17 November 2025 - 19:36
Purbaya dan Jalan Sunyi Menuju RI-2 Adi Junadi, Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Majalengka.

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Popularitas Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menunjukkan tren meningkat dalam beberapa bulan terakhir, menempatkannya sebagai salah satu teknokrat yang semakin diperhitungkan dalam peta politik nasional menuju Pemilu Tahun 2029. Sosok Purbaya mencuri perhatian bukan karena retorika panggung, melainkan karena kinerja dan rekam jejaknya sebagai problem solver di sektor keuangan. 

Dalam perspektif komunikasi politik, pola ini dikenal sebagai performed credibility, yakni kredibilitas yang dibangun melalui hasil kerja nyata, bukan pencitraan verbal. Fenomena ini mulai tampak ketika capaian ekonomi nasional stabil di tengah tekanan global, dan lonjakan pemberitaan positif mengenai kebijakan fiskal membuat nama Purbaya semakin akrab di ruang publik.

Tren peningkatan eksposur ini tidak bisa dilepaskan dari cara media membentuk fokus perhatian publik. Ketika media menyoroti capaian ekonomi dan kinerja kementerian keuangan, publik mulai menempatkan isu tersebut sebagai perhatian utama, sebagaimana dijelaskan dalam teori agenda-setting. Ruang digital turut memperkuat narasi bahwa Indonesia membutuhkan figur pemimpin yang kompeten, tenang, dan berbasis data. 

Dalam konteks ini, media berperan mengonstruksi citra Purbaya sebagai sosok teknokrat yang mampu menjaga stabilitas kebijakan, sesuai dengan konsep mediated leadership yang menyatakan bahwa persepsi kepemimpinan sangat dipengaruhi oleh representasi media.

Peluang politik bagi Purbaya menuju 2029 juga terlihat realistis ketika membaca dinamika preferensi publik dan kebutuhan figur teknis dalam kontestasi nasional. Di tengah kompleksitas ekonomi global, pemilih rasional cenderung menginginkan pemimpin yang memiliki kompetensi kuat, sebuah model yang dalam komunikasi organisasi disebut sebagai competence-based leadership.

Selain itu, banyak kandidat capres biasanya membutuhkan pasangan yang mampu memberikan legitimasi teknokratis serta kepercayaan pasar sebuah pola yang pernah terjadi pada sosok Boediono, ekonom dan Menteri Keuangan yang akhirnya menduduki kursi Wakil Presiden RI. Jika sejarah ini kembali berulang, maka posisi Purbaya sebagai kandidat potensial RI-2 menjadi semakin rasional.

Menguatnya nama Purbaya bukan hanya hasil kerja teknis, tetapi juga hasil pembentukan persepsi publik melalui kinerja terukur, narasi media, dan kebutuhan politik akan figur kompeten. 

Dari sudut pandang akademisi komunikasi, saya melihat Purbaya Yudhi Sadewa sebagai simbol dari perubahan orientasi politik Indonesia: dari politik pencitraan menuju politik berbasis kapasitas. 

Dengan tren yang terus bergerak positif, tahun 2029 berpotensi menjadi panggung besar bagi kembalinya teknokrat dalam kepemimpinan nasional. Apakah Purbaya akan mengikuti jejak Boediono? Waktu akan menjawab, namun arah angin politik hari ini menunjukkan bahwa peluang itu semakin terbuka lebar.

***

*) Oleh : Adi Junadi, Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Majalengka.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

Pewarta : Hainor Rahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.