TIMES JAKARTA, JAKARTA – Di Indonesia, internet fiber optik makin merata. Secara teknologi, serat optik mengirim data pakai cahaya di dalam kabel — jadi tidak terpengaruh interferensi elektromagnetik karena hujan/angin seperti yang sering menimpa teknologi nirkabel. Dengan kata lain, hujan bukan penyebab utama turunnya performa koneksi fiber optik. Namun, badai/angin kencang bisa menimbulkan efek tidak langsung ke infrastruktur dan lingkungan yang ujung-ujungnya kamu rasakan sebagai koneksi lemot/putus.
Jadi, apa yang sebenarnya bikin internet melemah saat cuaca buruk?
1) Backhaul/Link Radio Kena “Rain Fade”
Sebagian segmen jaringan (terutama radio/microwave point-to-point di luar ruangan atau jalur cadangan) masih mengandalkan gelombang radio. Hujan deras dapat meredam sinyal — makin tinggi frekuensinya, makin besar pelemahannya. Inilah sebabnya koneksi nirkabel bisa drop saat hujan lebat, meski last-mile ke rumahmu sudah fiber.
2) Gangguan Fisik: Kabel Aerial & Perangkat Lapangan
Angin kencang, dahan tumbang, hingga banjir dapat merusak kabel fiber di tiang atau kabinet/ODC di lapangan. Serat optik memang tahan interferensi, tapi bukan berarti kebal terhadap kerusakan fisik. Jika kabel terputus atau sambungan gagal kedap air, layanan bisa terganggu sampai teknisi selesai memperbaiki.
3) Listrik Padam = Router & ONT Ikut Tumbang
Musim hujan sering disertai pemadaman demi alasan keselamatan (petir, trafo terganggu, banjir). Saat listrik rumah/kawasan mati, modem/ONT dan Wi-Fi kamu ikut padam meski jaringan fiber di luar sana baik-baik saja.
4) “Fiber” yang Bukan FTTH Murni
Tidak semua layanan “fiber” itu FTTH (Fiber-to-the-Home). Ada yang FTTB/FTTN: serat berhenti di gedung/ruang utilitas, lalu lanjutan ke unit memakai tembaga/koaksial/Ethernet lama. Pada arsitektur ini, segmen non-fiber bisa lebih rentan gangguan (lembap, noise, kapasitas). Jika cuaca ekstrem menyebabkan konektor lembap atau kabel lama bermasalah, performa ikut turun.
5) Kapasitas & Wi-Fi Indoor di Rumah
Di jam hujan/berteduh, lonjakan pemakaian (streaming bareng, meeting serentak) bikin bottleneck — terutama bila router lawas, posisi kurang ideal, atau mesh belum rapi.
Checklist: Cara Bikin Internet Tetap Stabil Meski Cuaca Kurang Bersahabat
Di sisi rumah (yang bisa kamu kontrol):
- Pakai router modern (Wi-Fi 6/7) dan, bila perlu, mesh untuk rumah bertingkat.
- Letakkan router di lokasi sentral & tinggi; hindari dekat dinding tebal/alat elektronik besar.
- Aktifkan QoS (prioritaskan video call/gaming), pakai kabel LAN untuk perangkat kritikal.
- Siapkan UPS kecil buat ONT + router agar tetap on saat listrik “kedip”.
- Bila tinggal di apartemen/gedung lama: pastikan jalur ke unitunitmu FTTH penuh atau setidaknya kabel internalnya terverifikasi baik (bukan kabel tembaga).
Bagaimana Fiberzone Menanganinya?
Fiberzone didesain untuk rumah modern & UMKM yang butuh koneksi stabil, unlimited, non-FUP:
- Full-fiber (FTTH) ke rumah pelanggan—bukan berhenti di gedung. Ini meminimalkan risiko dari segmen tembaga/koaksial.
- Monitoring proaktif & dukungan teknis untuk memastikan rute yang lebih andal dan pemulihan cepat saat cuaca ekstrem (mis. kabel aerial terdampak).
- Edukasi & house-check: tim instalasi membantu menata posisi ONT/router, menyarankan mesh bila perlu agar saat di jam padat dan saat semua orang berteduh di rumah (alias cuaca lagi nggak ramah) koneksi tetap lancar.
Butuh koneksi rumah yang nggak gampang “drama” di musim hujan? Cek paket Fiberzone di www.fiberzone.id atau kontak 0811 3191 954 (Surabaya, Malang & Makassar) | 0878 8888 0380 (Bali, Nusa Lembongan & Nusa Penida). Ikuti @fiberzoneid (IG & TikTok) buat promo & tips jaringan. (D)
| Pewarta | : Rochmat Shobirin |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |