TIMES JAKARTA, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat selama periode 11 hingga 17 April 2025. Potensi hujan tersebut dapat terjadi secara tiba-tiba di berbagai wilayah, terutama di Pulau Jawa.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramadhani, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (10/4/2025), menjelaskan bahwa sejumlah wilayah Indonesia, khususnya bagian selatan dan timur, masih berpotensi mengalami curah hujan tinggi.

Analisis BMKG, kondisi tersebut didukung oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) secara spasial, serta adanya pengaruh dari gelombang atmosfer seperti Rossby Ekuatorial, gelombang Kelvin, dan gelombang Low Frequency, hingga keberadaan bibit siklon tropis 96S.

"Kombinasi faktor-faktor ini meningkatkan potensi pembentukan awan konvektif yang signifikan di sebagian besar wilayah Indonesia," ujarnya.

BMKG juga mencatat bahwa saat ini sejumlah daerah mulai memasuki masa peralihan musim atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau. Dalam masa transisi tersebut, cuaca cenderung berubah dengan cepat dan dinamis, sering kali ditandai dengan hujan tiba-tiba yang disertai kilat, petir, serta angin kencang pada siang atau sore hari.

"Tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang cenderung cepat dan kondisi cuaca yang bervariasi secara spasial karena dapat berdampak terhadap aktivitas harian," ujarnya.

BMKG memprakirakan cuaca pada 11–13 April 2025, didominasi berawan hingga hujan ringan. Namun, hujan lebat disertai kilat dan petir diprakirakan terjadi di wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Aceh, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Timur. Sementara itu, angin kencang berpotensi terjadi di Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Selatan.

Pada periode 14–17 April 2025, cuaca masih didominasi berawan hingga hujan ringan. Namun, potensi hujan lebat diprakirakan meningkat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan. Angin kencang masih mungkin terjadi di wilayah Maluku dan Nusa Tenggara Timur.

BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi terkini seputar cuaca melalui sistem informasi resmi BMKG yang dapat diakses di https://signature.bmkg.go.id/dwt serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem. (*)