TIMES JAKARTA, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menargetkan percepatan pemulihan koneksi di beberapa wilayah terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Sumatra bisa dilakukan dalam waktu empat hari dengan bantuan listrik dari PLN.
"PLN mengatakan kalau dalam 4 hari kemudian mudah-mudahan sudah bisa nyala listriknya maka dengan demikian kita cukup optimis bahwa di tanggal 5 itu untuk Aceh dengan ketersediaan listrik maka ini bisa up 75 persen dari yang sekarang hanya 40 persen," kata Meutya dalam konferensi pers Rapat Koordinasi Penanganan Akses Telekomunikasi Pada Bencana Banjir dan Tanah Longsor Sumatra di Balai Monitor, Medan, Sumatra Utara, Senin.
Meutya mengatakan wilayah Aceh mengalami jaringan internet maupun telekomunikasi yang terputus sebanyak 60 persen, karena masalah kelistrikan yang belum menyala di wilayah terdampak bencana.
Meutya mengatakan, PLN menargetkan akses listrik bisa digunakan kembali pada tanggal 4 Desember, sehingga ketiga operator seluler yang akan membenahi infrastruktur dan juga jaringan dapat dilakukan serentak sehari setelahnya.
Selain pendekatan koneksi dari BTS, percepatan juga dilakukan dari koneksi via satelit dengan bantuan dari Bakti yang telah membantu di 10 titik dan dari Starlink sebanyak 149 titik yang disebarkan di tiga wilayah provinsi terdampak bekerja sama dengan pemerintah untuk penentuan titik.
Meutya menekankan kolaborasi dengan kementerian dan operator seluler sangat ditekankan saat ini untuk mempercepat akses dan instalasi BTS dilakukan secara bersama-sama.
"Kami tekankan adalah pentingnya berkolaborasi dalam rangka percepatan misalnya dalam bentuk pengiriman akses-akses atau instalasi-instalasi yang berkait dengan infrastruktur dan komunikasi maka bisa dilakukan bersamaan, jadi tidak masing-masing, termasuk pemerintah jika memang masih memungkinkan kita juga akan naikkan melalui Hercules dan bekerja sama dengan TNI agar pengiriman-pengiriman perbaikan instalasi BTS ini bisa dilakukan dengan kemudahan dan percepatan," kata Meutya.
Selain percepatan pemulihan akses, opsel juga diminta untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dengan penggratisan akses, diskon tarif dan juga free starter pack terutama bagi mereka yang ponselnya terendam.
"Akses gratis internet di posko, layanan kesehatan, layanan pemerintah, disanggupi ketiga operator, dan juga masa berlaku perpanjangan, jadi jangan khawatir pulsa habis karena masa berlaku habis, ini sepakat masa berlaku diperpanjang," kata Meutya.
Data Komdigi menyebut saat ini jumlah BTS yang sudah pulih di wilayah Sumatera Utara sekitar 90 persen, Sumatera Utara 90 persen dan Aceh masih 40 persen.
Pemulihan dari operator seluler Telkomsel di Aceh dari semula berjumlah 1.964 BTS, baru sekitar 708 yang sudah aktif, sisanya ditargetkan bisa kembali mengaktifkan BTS sekitar 74 persen pada tanggal 5 Desember.
Sementara di Sumatera Utara dari total 4.610 BTS, sekitar 4.136 BTS telah aktif, sementara di Sumatera Barat dari 1.066 BTS, 1.007 sudah aktif maksimal.
Sementara Xl Smart mempunyai 900-1001 BTS di Aceh namun 541 di antaranya belum bisa hidup karena masalah kelistrikan. Untuk Sumatera Utara 900 BTS dengan 4 persen yang masih belum aktif, sementara di Sumatera Barat XL Smart yang memiliki 3.000 BTS kini tersisa 23 BTS yang masih mati.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Menkomdigi Kebut Pemulihan Koneksi di Sumatra, Target Beres dalam 4 Hari
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |