TIMES JAKARTA, JAKARTA – Seruan islah yang mengemuka dari pertemuan Forum Masyayikh di Pondok Pesantren Ploso, Kediri, menjadi angin penyejuk di tengah dinamika yang melanda tubuh Nahdlatul Ulama (NU). Suara para kiai sepuh yang selama ini menjadi rujukan moral jam’iyah mendapat sambutan penuh hormat dari Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf.
“Perhatian para kiai sepuh merupakan peneguhan penting bagi PBNU untuk terus menempatkan persatuan dan keteduhan umat sebagai prioritas,” ujar Gus Yahya dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Menurutnya, sikap para masyayikh adalah bentuk kepedulian mendalam terhadap kondisi NU hari ini. Arahan tersebut menjadi pengingat agar organisasi terbesar di Indonesia ini kembali pada misi besarnya: menjaga ketenteraman umat dan merawat khidmah hingga ke akar rumput.
Sikap Tunduk sebagai Bentuk Sam’an wa Tha’atan
Gus Yahya dengan tegas menerima seruan para kiai sepuh agar seluruh pihak menahan diri dari komentar maupun langkah yang berpotensi menambah ketegangan.
Ia menyebut sikap tersebut sebagai wujud sam’an wa tha’atan terhadap dawuh para masyayikh yang selama ini menjadi sandaran moral perjalanan PBNU.
“Dengan penuh keikhlasan, saya tunduk pada dawuh para masyayikh. Menahan diri, menjaga suasana, dan mengupayakan islah,” katanya.
Ia juga menekankan bahwa kebesaran NU tidak boleh dikalahkan oleh perbedaan pandangan. Justru dalam kondisi seperti ini, keteduhan bersikap menjadi penyangga utama ukhuwah Nahdliyin.
PBNU Dorong Rekonsiliasi Segera
Gus Yahya mendorong seluruh pihak terkait untuk bergerak cepat menindaklanjuti arahan para kiai sepuh. Menurutnya, rekonsiliasi harus dijalankan dengan semangat kedewasaan dan tanggung jawab sebagai pengemban amanat Muktamar ke-34 NU.
“Upaya tersebut harus dilakukan dalam semangat ukhuwah, kedewasaan, dan tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Pertemuan para kiai sepuh di Ploso sebelumnya juga menyoroti pentingnya menjaga marwah jam’iyah dan mengakhiri polemik internal yang berpotensi meresahkan warga NU.
Seruan untuk Warga Nahdliyin
Di tengah dinamika informasi yang cepat menyebar, PBNU mengimbau warga Nahdliyin agar tetap tenang, menjaga ukhuwah, serta tidak mudah terpengaruh kabar yang belum terverifikasi.
Komitmen PBNU untuk menjalankan islah, tegas Gus Yahya, adalah jalan terbaik untuk memastikan khidmah NU tetap berjalan dan jamaah—atau jemaah, sesuai preferensi Anda, X11—tetap berada dalam situasi yang teduh.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Gus Yahya Tunduk pada Dawuh Kiai Sepuh, PBNU Siap Jalankan Islah demi Keutuhan Jam’iyah
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Imadudin Muhammad |